Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Masyarakat Indonesia digemparkan dengan adanya kabar bahwa Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J alias Brigadir Yosua tewas. Kabar meninggalnya Brigadir J tersebut muncul dari pengakuan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Sekedar diketahui, bahwa Irjen Pol Ferdy Sambo saat itu menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Keamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri. Ia memiliki istri bernama Putri Candrawathi. Bahkan saat kejadian berlangsung, ia memiliki 8 (delapan) ajudan. Sementara Brigadir J ditugaskan untuk mengawal Putri sebagai sopir.

ferdy sambo
Irjen Pol Ferdy Sambo dan 8 ajudannya.

Brigadir J atau Brigadir Yosua adalah sosok anak dari keluarga sederhana. Ia adalah anak kedua dari 4 bersaudara dari pasangan Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak. Pria berusia 27 tahun itu merupakan lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jambi angkatan 2012. Bahkan ia meripakan penembak jitu atau sniper di Kops Brimob Polda Jambi selama 3 (tiga) tahun sebelum akhirnya ia diminta Mabes Polri untuk menjadi ajudan atau aide de camp (ADC) Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo pada tahun 2019.

Tewas 8 Juli, Diumumkan 11 Juli

Brigadir J dinyatakan meninggal dunia pada hari Jumat (8/7). Ajudan pribadi Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo itu disebut-sebut meregang nyawa pada pukul 17.00 WIB di rumah dinas bosnya, di komplek Perumahan Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Kasus tewasnya Brigadir J ini baru didengar publik pada hari Senin (11/7). Kemudian kasus ini pun dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan melalui konferensi persnya. Ia mengatakan bahwa pengungkapan ke publik kasus ini memang telat, akan tetapi ada proses penyelidikan yang dilakukan oleh Kepolisian dua hari sebelumnya, atau pasca kejadian perkara.

“Peristiwa itu benar telah terjadi pada hari Jumat, 8 Juli 2022, kurang lebih jam 17-an, atau jam 5 sore,” kata Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Dari konferensi persnya di Mabes Polri itu, jenderal polisi bintang satu ini menyebut bahwa pembunuhan berlangsung akibat saling tembak antara Brigadir J dengan Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E.

Dari cerita kronologi yang disampaikan Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, diterangkan bahwa Brigadir J masuk ke rumah bosnya. Saat itu ada Bharada yang melihat lalu menegurnya. Namun Brigadir J dikatakan Ahmad Ramadhan malah menodongkan pistol ke arah Bharada E sehingga terjadilah aksi saling tembak yang mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia.

“Penembakan yang dilakukan oleh Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia,” ujarnya.