Hal ini menyebabkan banyak fangirl menjadi fanatik dan posesif terhadap idola yang belum pernah mereka jumpai sama sekali.
“Kadang marah kalau idolanya menikah atau berantem sama teman karena idolanya dihina,” katanya menjelaskan kefanatikan fangirl yang kerap terjadi.
Tak Punya Banyak Teman Bisa Jadi Pemicu Parasosial
Siapapun bisa sekadar terpesona dan tertarik dengan musisi atau aktor tertentu, tetapi tidak bagi mereka yang menjadi fangirl dan mencintai hingga fanatik.
Menurut Lydia, orang-orang yang terjebak dalam hubungan parasosial adalah mereka yang sulit memiliki banyak teman dan memiliki harga diri yang cenderung rendah.
“Ketika idola menyapa fans, fans merasa dihargai dan keterlibatan emosi yang medalam. Sementara idola menyapa hanya untuk basa-basi dan emosinya dangkal,” katanya.
Meski demikian, parasosial ternyata tidak selamanya negatif. Apalagi jika sosok yang diidolakan adalah mereka yang dapat memberikan pengaruh positif.
Alhasil, para fans cenderung meniru perilaku baiknya dan justru bisa meningkatkan harga diri si penggemar.
Tetapi, Lydia juga tidak bisa memungkiri ada dampak negatif dari hubungan parasosial. Hal itu bisa terjadi jika idola yang dicintai adalah sosok yang memberikan dampak negatif.
“Harapannya agar bisa memilih figur idola yang bisa memberi dampak positif, dan perlu menyadari bahwa tidak semua yang ditampilkan di media itu adalah hal yang sebenarnya,” pungkasnya.
