HOLOPIS.COM, JAKARTA – Praktisi hukum, Habib Husin Alwi Shihab bersikap pasca adanya statemen kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebut dugaan adanya penyalahgunaan keuangan umat di Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Bahkan, ada juga statemen kepala PPATK yang menduga duit di yayasan filantropi tersebut mengalir ke organisasi teroris.

“Benarkan, kalau udah ada transaksi pasti kecium oleh @PPATK. Kalau sudah begini mesti ditindak tegas,” kata Husin, Senin (4/7).

Kemudian, politisi Partai Solidaritas Indonesia itu meyakini, bahwa data-data sesensitif itu pasti sudah menjadi perhatian penting lembaga-lembaga terkait, termasuk Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Mabes Polri.

“Saya yakin ini sudah menjadi atensi khusus @BNPTRI dan Densus88. Gaskeunnn, kita dukung,” pungkasnya.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, bahwa pihaknya menemukan dugaan adanya penyelewengan dana organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Kemudian, hasil dari penelurusan PPATK itu telah disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiterror Polri.

“Ya (disampaikan ke) Densus dan BNPT,” kata Ivan saat dikonfirmasi, Senin (4/7).

Menurut Ivan, pihaknya menemukan indikasi penyelewengan ke arah kepentingan pribadi dan terkait dengan dugaan aktivitas terlarang.

Ia mengatakan pihak PPATK telah mendalami soal dugaan ini sudah sejak lama.

Namun, ia tidak merincikan lebih lanjut soal sejak kapan dan hasil pendalaman yang dilakukan PPATK.

“Kami sudah proses jauh sebelum ini,” tuturnya.

Secara terpisah pihak Polri juga menyatakan sudah mulai melakukan penyelidikan terkait adanya penyelewengan dana ACT.

“Info dari Bareskrim masih proses penyelidikan dulu,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Senin.