HOLOPIS.COM, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mencatat, bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite dan Solar 60 persennya dikonsumsi oleh masyarakat mampu atau kaya. Padahal BBM bersubsidi ditujukan untuk masyarakat kurang mampu atau miskin.
“Hampir sekitar 60 persen masyarakat menengah ke atas menikmati 80 persen BBM bersubsidi, sedangkan 40 persen masyarakat yang tergolong miskin hanya menikmati 20 persen BBM Bersubsidi,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, Kamis (30/6).
Karena hal itu lah, Pertamina melakukan sejumlah upaya agar penyaluran BBM subsidi bisa tepat sasaran, salah satunya yakni dengan melakukan pembatasan pembelian dengan menggunakan website MyPertamina.
“Oleh sebab itu pertamina ditugaskan untuk menyalurkan bbm bersubsidi ini tepat sasaran dan tepat kuota sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah,” jelasnya.
Irto menjelaskan, selama ini pemerintah telah mengeluarkan subsidi untuk memenuhi kebutuhan energi. Bahkan subsidi yang dikeluarkan pemerintah mencapai Rp520 triliun. Sebagian besar subsidi tersebut dilarikan untuk kebutuhan subsidi BBM jenis Pertalite dan Solar.
Berdasarkan tren konsumsi saat ini, konsumsi pertalite hingga akhir tahun diprediksi mencapai sekitar 28 juta Kiloliter (Kl). Sedangkan tahun ini, kuota yang disediakan pemerintah hanya sebesar 23,05 juta Kl.
“Hingga Mei 2022 realisasi pertalite itu sudah melebihi kuota sekitar 23 persen itu untuk pertalite, bila kita tidak melakukan pengaturan maka ada prognosa kita akan melebihi kuota yang ditentukan,” tutupnya.