Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM – 64 tahun silam, sebuah tragedi jatuhnya pesawat yang membawa para pemain dan staf klub Manchester United mengalami kecelakaan di Bandara Munich, Jerman. Sontak peristiwa tersebut menggemparkan dunia kala itu.

Tercatat, tragedi kecelakaan tersebut menewaskan setidaknya 23 orang, termasuk delapan pemain Manchester United yang kala itu dijuluki ‘Busby Babes’ dan staf tim.

Peristiwa itu terjadi saat tim Manchester United dalam perjalanan pulang usai melakoni pertandingan di Piala Eropa. Tragedi ini pun tak hanya mengguncang dunia persepakbolaan, namun juga menghentak seluruh dunia lebih luas lagi dari itu.

Kronologis Kejadian Tragedi Munich 1985

Pada awal tahun 1958, Manchester United sukses memastikan diri ke semi final Piala Eropa usai menumbangkan Red Star Belgrade.

Keesokan harinya setelah memeluk kemenangan di laga tersebut, para pemain, staf klub, jurnalis dan sejumlah penumpang lainnya yang seluruhnya berjumlah 44 orang menaiki pesawat bernama British European Airways di bandara Beograd untuk terbang kembali ke kota Manchester, Inggris.

Sekitar pukul 13.15 siang waktu setempat, pesawat bernama Airspeed Ambassador 2 yang berusia enam tahun itu mendarat di bandara Munich dengan tujuan singgah sejenak serta melakukan pengisian bahan bakar.

Pasca melakukan pengisian bahan bakar, dua kru pesawat yakni sang pilot bernama James Thain dan Co-Pilot bernama Kenneth Rayment mencoba lepas landas selama dua kali, namun gagal karena mendapat masalah mesin.

Seiring dengan hal itu, salju lebat turun yang memungkinkan penerbangan ditunda hingga hari berikutnya. Namun, sang pilot James Thain menolak untuk menunda keberangkatan karena takut menghabat jadwal kerja mereka.

Lepas landas untuk yang ketiga kalinya pun dilakukan. Saat itu cuaca sangat tak memungkinkan dengan lebatnya salju yang turun dari langit.

Lebatnya salju menyebabkan landasan pacu terganggu sehingga pesawat tak mencapai kecepatan yang ditentukan untuk dapat melakukan lepas landas.

Akibatnya, pesawat tersebut tergelincir hingga ke ujung landasan pacu yang kemudian menabrak pagar pembatas yang mengelilingi bandara dan turut serta menabrak rumah di wilayah sekitar.

Saat rumah yang ditabrak itu terbakar, pesawat pun kemudian terbakar hebat sebelum pada akhirnya sebuah gubuk yang berisikan bahan bakar meledak.

Peristiwa itu akhirnya memakan 20 korban jiwa yang tewas secara langsung di lokasi kejadian dan tiga korban jiwa lainnya meninggal di rumah sakit.

Dalam hal ini, tujuh pemain Manchester United meninggal di lokasi kejadian, korban jiwa yang kedelapan yakni Duncan Edwards kemudian meninggal 15 hari setelahnya di rumah sakit.

Korban yang selamat dari kejadian itu kemudian menyelamatkan penumpang lainnya sebisa mungkin, di mana tiga di antaranya pemain Manchester United bernama Bobby Charlton, Dennis Viollet dan sang kiper Harry Gregg.

Harry Gregg kemudian ikut menyelamatkan penumpang lainnya, di mana ia berhasil menyelamatkan bayi berusia 20 bulan dan ibunya yang tengah mengandung hamil dan terluka parah bernama Vera Lukic. Diketahui, Vera Lukic merupakan seorang istri diplomat ternama dari Yugoslavia.

Tak sampai disitu, Harry Gregg kembali dua kali ke pesawat yang terbakar untuk menyelamatkan orang. Keberaniannya itu pun dpuji negara Jerman dan Serbia.

Dalam hal ini, Pilot James Thain selamat, namun Co-Pilot yakni Kapten Kenneth Rayment meninggal karena luka-lukanya lima minggu kemudian.

Terkait kecelakaan fatal yang menewaskan para pemain Manchester United dan krunya itu, hasil investigasi awal menyatakan bahwa James Thain selaku Pilot ditetapkan sebagai tersangka.

Namun, Thain dibebaskan satu dekade kemudian ketika penyelidikan selanjutnya mengungkapkan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh lumpur di landasan yang memperlambat laju pesawatnya.

Dengan demikian, peristiwa itu sekaligus mengakhiri Golden Era Manchester United kala itu, di mana di dalamnya diisi oleh pemain-pemain yang menjanjikan.

Kebangkitan Manchester United Pasca Tragedi Munich 1958

Sang pelatih yakni Busby pulih, seiring dengan hal itu asisten manajer bernama Jimmy Murphy sukses bangkit dengan membawa Manchester United ke final Piala FA meskipun harus tumbang ditangan Bolton Wanderers.

Busby pun hampir berhenti bergelut di dunia persepakbolaan, namun ia menorehkan tintas emas yang luar biasa dalam membangun kembali Manchester United pasca tragedi Munich.

Dalam lima tahun, Manchester United yang baru menorehkan prestasi mentereng. Manchester United memenangkan Piala FA, memicu rekor gemilang mereka di tahun 60-an yang mencakup dua gelar liga.

Tak sampai disitu, torehan gelar juara Piala Eropa pun diraih 10 tahun setelah tragedi Munich 1958.

Manchester United Era Saat Ini

Kebangkitan Manchester United pasca tragedi Munich 1985 dinilai sebagai titik awal kebesaran klub. Bahkan sampai saat ini Manchester United masih berjaya menjadi salah satu klub papan atas dunia dengan segala pemain bintangnya.

Untuk mengenang jasa para pemain dan staf yang menjadi korban di Munich 1985 tersebut, Manchester United secara rutin menggelar hari peringatan setiap tanggal 6 Februari.

Sebelumnya pada 6 Februari 2022 kemarin, Manchester United mengenang peristiwa tersebut dengan tajuk ‘Forever Remembred’.