Reshuffle ketiga Enam bulan sejak reshuffle kedua, Jokowi kembali merombak kabinetnya pada 17 Januari 2018. Namun, dia hanya mengganti satu posisi menteri dan satu kepala lembaga.
- Idrus Marham diangkat menjadi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang mengundurkan diri karena mengikuti Pilkada Jawa Timur 2018.
- Moeldoko diangkat menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki yang ditugaskan sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden.
Reshuffle keempat Pada 15 Agustus 2018, Jokowi melakukan reshuffle jilid empat sekaligus perombakan terakhir di Kabinet Kerja. Saat itu, Syafruddin diangkat menjadi Menteri PAN-RB menggantikan Asman Abnur. Asman mundur lantaran partainya, Partai Amanat Nasional (PAN) keluar dari barisan koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-JK.
Tak berselang lama, 24 Agustus 2018, Jokowi kembali melantik menteri baru, yaitu Agus Gumiwang Kartasasmita. Agus mengantikan posisi Idrus Marham sebagai Menteri Sosial lantaran terjerat kasus korupsi PLTU Riau.
Reshuffle kelima Reshuffle pertama di periode Jokowi yang kedua dilakukan pada Selasa (22/12). Kala itu, ada enam menteri baru yang dilantik. Rinciannya yakni:
- Tri Rismaharini diangkat sebagai Menteri Sosial, menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi bantuan sosial Covid-19.
- Sandiaga Salahuddin Uno diangkat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wishnutama Kusubandio.
- Budi Gunadi Sadikin diangkat sebagai Menteri Kesehatan, menggantikan Terawan Agus Putranto.
- Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut diangkat sebagai Menteri Agama, menggantikan posisi Fachrul Razi.
- Wahyu Sakti Trenggono diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang terjerat kasus korupsi benih lobster.
- Muhammad Lutfi diangkat sebagai Menteri Perdagangan, meggantikan Agus Suparmanto.
Reshuffle keenam Pada 28 April 2021, Jokowi kembali merombak kabinetnya. Saat itu, hanya ada dua menteri yang dilantik.
Bahlil Lahadalia diangkat sebagai Menteri Investasi. Dia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Namun, dilakukan perubahan nomenklatur dari BKPM menjadi Kementerian Investasi.
Nadiem Makarim diangkat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek). Ini menyusul peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi.