JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya selalu menganggap Megawati Soekarnoputri adalah sosok ibu bagi dirinya yang harus selalu dihormatinya.
Dalam peresmian Masjid At Taufiq di Lenteng Agung, Jokowi menyatakan bahwa dirinya akan selalu memiliki hubungan batin dengan orang yang telah menyokongnya untuk menjadi Presiden selam dua periode tersebut.
“Ibu Mega itu seperti Ibu saya sendiri. Saya sangat, sangat, sangat menghormati beliau, Ibu Mega, dan hubungan anak dengan ibu ini, itu hubungan batin. Saya sangat hormat kepada beliau yang selalu penuh dengan rasa kepercayaan, yang tidak pernah berubah,” kata Jokowi (8/6).
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengakui bahwa dirinya beberapa kali memang kerap berbeda pandangan dalam beberapa hal.
“Kemudian kalau dalam perjalanan panjang kadang-kadang ada perbedaan antara anak dan ibu, ya itu wajar-wajar saja, biasa,”ungkapnya.
Jokowi kemudian bercerita, untuk meresmikan Masjid yang diambil dari nama suami Mega, yakni Taufik Kiemas, dirinya kerap diingatkan oleh Megawati maupun anaknya Puan Maharani.
” Saya sangat senang, yang pertama, karena sudah tiga bulan yang lalu saya janjian dengan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk hadir di sini. Kemudian dua bulan yang lalu juga diingatkan lagi oleh Ibu Puan Maharani, hari Minggu kemarin di Ancol diingatkan lagi oleh Ibu Puan Maharani,” ceritanya.
Sementara itu, Jokowi kemudian juga turut mengenang sosok Taufik Kiemas yang dianggap memiliki peran besar dalam kancah perpolitikan Indonesia.
“Beliau adalah sosok nasionalis religius. Beliau tumbuh dari keluarga yang taat beragama dan sekaligus dengan nasionalisme yang sangat kokoh. Pak Taufik Kiemas adalah politisi dengan jejaring pergaulan yang sangat luas, komunikator yang baik, pemersatu, dan mampu merangkul perbedaan-perbedaan yang ada,” jelasnya.
“Beliau juga dikenal sebagai Bapak Empat Pilar atas kegigihannya membumikan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Beliau juga sangat dikenal sebagai pejuang kemanusiaan atas kepedulian sosial yang tinggi dalam dunia pendidikan dan kesukarelawanan,” sambungnya.
Oleh karena itu, Jokowi berharap agar masjid yang menyandang nama Muhammad Taufiq Kiemas ini minimal mengemban dua peran sentral.
“Pasti bahwa masjid ini berperan sebagai tempat peribadatan, iya, sebagai tempat bagi umat Islam menjalankan ibadah sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Namun, Masjid At-Taufiq ini juga kita harapkan menjadi pusat untuk memperkokoh peradaban Indonesia modern,” harapnya.
Peradaban yang dimaksud adalah peradaban yang tidak mempertentangkan Islam dan Pancasila, justru memperkokoh keselarasan antara Pancasila dengan Islam, Pancasila dengan agama, memperkokoh keselarasan antara empat pilar, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan bhinneka tunggal ika dengan Islam, dengan agama.
“Dan peradaban Indonesia adalah peradaban yang membawa kemajuan Indonesia, menjadikan rakyat Indonesia yang sejahtera, makmur, dan bermartabat. Menjadikan Indonesia sebagai Indonesia maju, sebagaimana dicita-citakan oleh Bung Karno dan para founding fathers Indonesia,” pungkasnya.