JAKARTA, HOLOPIS.COM Mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto merasa bangga dan bersyukur atas diterbitkannya jurnal terkait vaksin nusantara secara internasional pada Kamis (26/5) kemarin.

Dia berharap, jurnal bertajuk ‘Dendritic cell vaccine as a potential strategy to end the Covid-19 pandemic. Why should it be Ex Vivo?‘ itu dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi kemajuan ilmu kesehatan dunia.

“Saya bersyukur sekali, bahwa jurnal internasional terkait vaksin Nusantara telah bisa diterbitkan. Semua pihak dapat mengakses dan mempelajari demi kemajuan ilmu kesehatan dunia” ujar Terawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/5).

Dokter ahli radiologi itu menjelaskan, vaksin Nusantara dikembangkan dengan menggunakan pendekatan sel dendritik. Ia menjelaskan, cara kerja vaksin besutannya itu yakni, setiap orang akan diambil sampel darahnya untuk kemudian dipaparkan dengan kit vaksin yang dibentuk dari sel dendritik. Kemudian sel yang telah mengenal antigen tersebut akan diinkubasi selama 3-7 hari.

Selanjutnya, hasil inkubasi tersebut itu kemudian akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali. Ketika masuk dalam tubuh, sel dendritik tersebut diharapkan akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan untuk selanjutnya mengenal dan menyimpan memori terkait virus SARS CoV-2.

Lebih lanjut, Terawan mengucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah, Presiden Joko Widodo, RS Kariadi Semarang, RSPAD Gatot Subroto yang menurutnya telah mendukung jalannya proses penelitian vaksin besutannya.

Dengan adanya vaksin tersebut, Terawan berharap agar ilmu kesehatan dunia dapat berkembang, sehingga permasalahan Covid-19 di dunia dapat segera terselesaikan.

“Semoga dengan terbitnya jurnal ini, dapat membantu kemajuan dan perkembangan ilmu kesehatan dunia, serta menuntaskan pertarungan kita melawan Covid 19,” ucapnya.