Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Satgas Pemburu Koruptor Pertanyakan Deadline KPK Tuntaskan Kasus Formula E

JAKARTA, HOLOPIS.COM Kelompok massa yang mengatasnamakan diri sebagai Satuan Tugas alias Satgas Pemburu Koruptor kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selayan.

Aksi Jumat Keramat ini dilakukan untuk memberikan dukungan kepada KPK untuk segera menyelesaikan perkara dugaan tindak pidana korupsi Formula E hingga tuntas.

Namun, pihaknya juga meminta kepada lembaga antirasuah itu untuk tidak mengulur waktu dalam menaikkan status penyelidikan ke penyidikan. Apalagi, kasus tersebut sudah menjadi perhatian publik.

“Jika kata KPK butuh waktu untuk mengusut hingga tuntas, tapi pertanyaannya sampai kapan. Kejadian kasus lain saja bisa sampai bertahun-tahun,” kata Koordinator Aksi Ali Ibrahim dalam orasinya di depan gedung Merah Putih, Jumat (13/5).

Ia pun mempertanyakan deadline yang dipakai tim penyidik KPK untuk menuntaskan kasus tersebut. “Sampai kapan pak butuh waktunya, bertahun-tahun gak?,” kceletuknya.

Menurut Ali, lembaga antirasuah harus berani memanggil semua pihak yang berkepentingan dalam ajang Formula E ini, termasuk di dalamnya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

“Terkhusus Anies Baswedan, Kadispora dan Bank DKI wajib dipanggil, karena ini penting untuk menemukan peristiwa dugaan pidana korupsi,” ujarnya.

Ali memastikan bahwa Satgas Pemburu Koruptor akan terus mengawal penyelidikan kasus dugaan rasuah dalam pelaksanaan ajang balap mobil listrik itu agar tetap berjalan sampai menjebloskan koruptor Formula E ke jeruji besi.

“KPK harus on the track dalam mengusut Formula E dan pemanggilan Gubernur DKI, Kadispora dan Bank DKI menjadi harga mati agar terang benderang pembiayaan Formula E sedari awal,” jelasnya.

Di sisi lain, massa yang juga mengeruduk Kantor BPK Provinsi DKI itu menuntut agar peran BPK sangat penting untuk mengaudit anggaran Formula E. Apalagi dugaan tindak pindana korupsi berupa penyelewengan uang negara tersebut diduga kuat telah merugikan masyarakat Indonesia yang selama ini dipungut pajaknya.

“BPK harus transparan audit investigatif, bongkar motif buruk oknum mafia anggaran dan proyek Formula E,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Susi Bersyukur Philips Berhasil Bebas, Ucap Terima Kasih ke Jokowi-Prabowo dan TNI Polri

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Bos Susi Air, Susi Pudjiastuti menyampaikan...

Pilot Susi Air Bebas dari Jerat Teroris Papua

Satgas Cartenz akhirnya berhasil membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh teroris Papua atau OPM kelompok Egianus Kogoya.

Bos Pajak Bantah Ada Kebocoran Data NPWP dari Sistem DJP

Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suryo Utomo membantah adanya indikasi kebocoran dara langsung dari sistem di Direktorat Jenderal Pajak atau DJP, utamanya perihal dengan pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru