JAKARTA, HOLOPIS.COM – Makan sahur merupakan aktivitas yang disunahkan Rasulullah saat berpuasa. Makan sahur penting untuk mengisi energi agar dapat menjalani puasa seharian.
Seringkali orang terlambat makan sahur dan melewatkannya. Meski puasa tetap sah tanpa makan sahur, ada sejumlah konsekuensi yang akan timbul.
Dampak buruk melewatkan sahur ini bisa memengaruhi aktivitas selama berpuasa.
Berikut 5 dampak buruk melewatkan sahur.
1. Malnutrisi
Melewatkan sahur bisa menyebabkan malnutrisi atau kekurangan gizi. Setiap harinya tubuh membutuhkan protein, vitamin, dan mineral lainnya untuk dapat bekerja dengan baik. Tanpa makan sahur, tubuh akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkannya.
Seseorang yang mengalami malnutrisi bisa kekurangan vitamin, mineral, dan zat-zat penting lainnya yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi.
Malnutrisi bisa menyebabkan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, Depresi, kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh.
2. Masalah Lambung
Melewatkan sahur bisa berdampak buruk pada pencernaan, khususnya lambung. Masalah ini bisa bertambah buruk bagi orang yang memiliki penyakit lambung seperti GERD atau tukak lambung.
Saat melewatkan sahur, tubuh bisa mengalami peningkatan keasaman. Tubuh akan melepaskan asam di perut untuk pencernaan ketika merasa lapar dan membutuhkan bahan bakar.
Jika asam di lambung ini tidak memroses makanan dengan segera, ia bisa naik ke atas perut, kerongkongan, hingga jantung.
3. Naik Berat Badan
Makan sahur merupakan cara yang baik untuk mengisi hari dengan nutrisi dan menjaga kadar gula darah stabil. Ketika melewatkan sahur, tubuh bisa merasa sangat lapar. Akibatnya saat berbuka, seseorang bisa makan dalam jumlah besar.
Semakin tinggi tingkat kelaparan, semakin banyak jumlah asupan makanan yang dibutuhkan. Makanan yang dikonsumsi juga biasanya merupakan makanan manis dan berkalori tinggi. Semua ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.
4. Dehidrasi
Dampak buruk melewatkan sahur yang mudah terjadi adalah dehidrasi. Saat berpuasa, tubuh harus menahan haus seharian.
Sahur penting untuk menyimpan cairan dalam tubuh, sehingga tidak mudah haus selama berpuasa. Melewatkan sahur bisa membuat tubuh kekurangan cairan saat berpuasa. Ini bisa memicu dehirasi yang mengacaukan metabolisme tubuh.
Sekitar tiga perempat tubuh manusia terdiri dari air. Dehidrasi bisa menyebabkan lemas, pusing, dan kekurangan energi. Gejala pertama dehidrasi meliputi rasa haus, urin yang lebih gelap, dan penurunan produksi urin.
5. Ganggu Fungsi Kognitif
Tanpa makan sahur berarti tidak ada energi untuk tubuh dan tidak ada nutrisi yang masuk ke otak sejak makan malam sebelumnya. Padahal organ tubuh membutuhkan energi untuk dapat berfungsi dengan baik.
Penurunan gula darah dari keadaan puasa yang lama dapat memengaruhi fungsi kognitif. Saat melewatkan sahur, fokus otak bisa berkurang dan dapat mengganggu kosentrasi. Saat gula darah turun, kadar kortisol juga bisa meningkat dan menyebabkan stres berlebihan.