Melihat dari definisi, bisa disimpulkan bahwa DSA merupakan tindakan untuk mencari kebenaran dari diagnosis penyakit pada pembuluh darah. Melewati batas untuk mendapat gambaran pada pembuluh darah, dokter Terawan juga ingin memberikan terapi kelainan pembuluh darah pada otak. Untuk itu, dokter Terawan melakukan metode DSA ditambah dengan menyemprotkan heparin ke dalam pembuluh darah.
Perlu diketahui pula, bahwa heparin merupakan obat antikoagulan atau mengencerkan darah. Maka setelah memasukkan kateter ke pembuluh darah melalui pangkal paha yang menuju ke otak, pasien juga akan disemprotkan heparin oleh dokter. Awalnya tindakan ganda ini merupakan hasil dari uji ilmiah untuk meneliti efek memasukan heparin pada pasien stroke iskemik kronis. Penelitian ini ini dituliskan dokter Terawan sebagai disertasi program doktoral pada Universitas Hasanuddin, Makassar.
Memasukan heparin ke dalam pembuluh darah bertujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko penggumpalan darah. Setelah itu akan pembuluh darah pada otak akan diberikan alat tambahan untuk menunjang proses brainwash. Tindakan cuci otak ini dapat selesai dalam waktu 30-40 menit jika tidak terjadi komplikasi. Menurut dokter Terawan, metode ini dapat meningkatkan aliran darah dalam otak sebesar 20% dalam jangka waktu 73 hari.