Selasa, 24 Desember 2024

INDEPTH: Menakar Untung Rugi Investasi di Era Digital

JAKARTA, HOLOPIS.COMInvestasi kerap kali menjadi faktor penting untuk menjaga pengelolaan keuangan setiap manusia di masa mendatang. Investasi mungkin bagi sebagian orang dikatakan sebagai tabungan, lantas benarkah seperti itu?

Sederhananya, investasi merupakan aktivitas menempatkan modal atau dana dengan harapan memperoleh keuntungan di masa depan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), investasi merupakan penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Pengertian investasi dari Otoritas Jasa Keuangan sendiri yakni penanaman modal yang biasanya dilakukan dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian instrumen keuangan seperti saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.

Investasi sendiri seyogyanya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan sebagai bentuk simpanan di hari tua.

Jika diklasifikasikan, investasi terbagi menjadi dua bentuk. Pertama yakni investasi dalam bentuk aset riil seperti investasi toko, kantor atau properti. Kadua adalah investasi dalam bentuk aset financial atau produk keuangan, seperti saham, reksa dana, dan surat berharga lainnya.

Namun, memasuki era digital saat ini, program investasi pun semakin banyak ditawarkan oleh berbagai penyedia layanan. Menurut dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Reza Sukma Nugraha, di era digital saat ini justru makin banyak sekali potensi dan peluang untuk mengelola keuangan.

“Tidak hanya mengelola tapi kita juga mengembangkan aset dan keuangan kita agar mendapatkan keuntungan di masa depan yang dapat menunjang kehidupan kita menjadi lebih baik,” kata Reza dikutip dari laman UNS.

Reza memaparkan, ada beberapa strategi yang bisa digunakan kita dalam berinvestasi di era digital secara aman dan nyaman. Seperti dimulai dengan membangun budaya investasi. Dengan mempelajari instrumen investasi yang dapat dikenali melalui diskusi bersama teman yang lebih berpengalaman dalam berinvestasi di era digital.

Tidak hanya itu, calon investor juga bisa mengakses Youtube atau mengikuti seminar tentang investasi agar bisa mempelajari instrument tersebut.

“Pahami informasi investasi dari sumber-sumber yang kredibel. Salah satunya dengan cara aktif bertanya dan belajar kepada ahli investasi atau praktisi yang sudah berpengalaman di bidang investasi,” terangnya.

Para pemula menurut Reza, juga harus memulai dari yang paling mudah baik secara akses, keamanan yang terjamin, maupun sistem kerja investasi tersebut. “Sekarang digital banking sangat banyak sekali pilihannya. Bahkan prosesnya juga bisa dilakukan melalui handphone. Jadi kita tidak perlu datang ke bank,” tukasnya.

Selain itu, calon investor juga jangan mudah terbawa oleh tren investasi. Misalnya saja fenomena bitcoin yang baru-baru ini ramai diperbincangkan. Reza menekankan agar calon investor perlu membangun kebiasaan berinvestasi dengan cara menyisihkan sebagian pendapatannya dan tidak berinvestasi lantaran tergiur keuntungan saja.

Dia menambahkan, jika masyarakat ingin mencoba berinvestasi, pada intinya pahami kredibilitas platformnya dengan membaca review dan mendiskusikannya. Selain itu masyarakat harus memahami cara kerjanya. “Selain itu masyarakat juga harus menyesesuaikan dengan kebutuhan kita dan pastikan terjamin keamanannya,” imbaunya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral