JAKARTA, HOLOPIS.COM – World Health Organization atau WHO mengingatkan masyarakat dunia untuk tetap waspada terhadap varian Omicron.
Meski untuk sementara data menunjukkan sebagian besar gejala mirip dengan flu biasa seperti pilek, pusing, nyeri tenggorokan, bukan berarti varian B.1.1.529 ini dapat dianggap enteng.
“Omicron itu BUKAN common cold (salesma atau sebagian anggap flu),” kata COVID-19 Technical Lead WHO, Maria Van Kerkhove, dalam sebuah twit di akun Twitter nya @mvankerkhove (4/1).
Hal senada juga disampaikan Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan. “Sistem kesehatan bisa kewalahan (karena Omicron),” katanya.
Maria mengingatkan meski data menunjukkan rendahnya hospitalisasi Omicron dibandingkan dengan Delta tapi tetap saja masih ada orang yang sakit berat dan meninggal karena terinfeksi Omicron.
“Masih ada banyak orang yang terinfeksi, di rumah sakit dan meninggal karena Omicron (dan Delta),” katanya.
Beberapa negara sudah melaporkan kematian karena varian Omicron. Inggris misalnya sudah ada 14 kematian terkait varian Omicron. Lalu di Amerika Serikat, Australia dan Korea juga sudah ada yang meninggal karena varian tersebut. Sebagian besar mereka yang meninggal karena belum divaksinasi COVID-19.
Soumya juga memperingatkan adanya risko lonjakan yang tiba-tiba dan besar karena Omicron. Maka dari itu, penting untuk terus memantau dan sistem yang baik dalam hadapi varian ini.
Pencegahan agar tidak terinfeksi itu yang utama. Selain itu, juga pentingnya mendapatkan vaksinasi COVID-19 seperti disampaikan Maria.