Mitos Keperawanan
Masih banyak masyarakat yang mengartikan keperawanan seorang wanita dengan kondisi hymen atau selaput dara yang tidak rusak atau masih utuh. Padahal, banyak faktor yang menyebabkan selpaut dara menjadi rusak.
Selaput dara berfungsi untuk menyaring kotoran agar tak langsung masuk kedalam vagina. Selain itu juga selaput dara bertumbuh seiring dengan berkembangnya organ intim seorang wanita.
Selaput dara bukanlah selaput yang menjadi penanda bahwa seorang wanita masih atau tidaknya perawan. Pada faktanya, fungsi dari selaput dara taka da hubungannya dengan aktivitas seksual.
Beriktu ini ada beberapa mitos mengenai selaput dara dan masalah keperawanan yang perlu Sobat Holopis ketahui, antara lain:
- Selaput dara akan sobek, jika kalian melakukan hubungan intim
Kegunaan pada selaput dara tak ada hubungannya dengan aktivitas berhubungan intim. Saat berhubungan inti pertama kali, wanita terkadang hanya merasakan kesakitan, tetapi hal itu bukan dampak dari selaput dara yang sobek.
Biasanya rasa sakit yang ditimbulkan saat berhubungan intim pertama kali disebabkan oleh kurangnya cairan lubrikasi pada vagina. Dengan kurangnya cairan lubrikasi membuat mulut vagina kering. Oleh karena itu, saat kalian berhubungan intim, cairan lubrikasi sangat dibutuhkan oleh wanita.
Selain itu, terdapat beragam faktor lainnya yang membuat selaput dara menjadi sobek, seperti berolahraga, penggunaan tampon, atau kecelakaan.
- Tak mengeluarkan dara saat berhubungan intim pertama kali dianggap tak perawan
Tak mengeluarkan darah saat berhubungan intim pertama kali bukan berarti sudah tak perawan. Banyak faktor yang menyebabkan wanita tak mengeluarkan darah saat berhubungan intim untuk pertama kali. Diantaranya adalah cairan lubrikasi yang cukup sehingga vagina sudah sangat siap untuk penetrasi.
Tak jarang seorang wanita yang dilahirkan memiliki selaput dara, sehingga sangat tak adil jika selaput dara dijadikan tolak ukur dalam masalah keperawanan seorang wanita.
Pendarahan saat berhubungan intim pertama kali bisa disebabkan oleh kurangnya cairan lubrikasi pada vagina, sehingga selaput dara mengalami luka.
- Vagina perawan lebih sempit dibandingkan yang sudah berhubungan intim
Selaput dara yang tak sobek atau masih utuh akan menyebabkan vagina sedikit sempit. Namun, hal ini tak hanya sekedar masalah selaput dara yang masih utuh, tetapi juga banyak faktor lainnya yang menyebabkan vagina terasa sempit saat melakukan hubungan intim, seperti kontraksi pada otot pelvis.
- Selaput dara wanita semuanya sama saja
Selaput dara merupakan lapisan kulit yang sangat tipis sekitar 1-2 sentimeter dari mulut vagina. Setiap wanita memiliki selaput dara dengan bentuk yang berbeda.
Biasanya wanita terlahir dengan selaput dara, tetapi ada beberapa wanita yang memang terlahir tanpa selaput dara. Jadi, tak semua selaput dara pada wanita itu sama.
Lalu apakah selaput dara bisa tertutup kembali dengan cara yang alami?
Jawabannya sudah pasti tidak, karena selaput dara tak dapat tumbuh kembali stelah dibuka. Selaput dara bisa terbuka saat pertama kali kalian melakukan hubungan intim. Perlu kalian ketahui, berhubungan intim bukanlah satu-satunya yang dapat membuka selaput dara kalian.
Menurut para peneliti, selaput dara juga bisa sobek saat kalian menggunakan tampon, memasukkan sesuatu kedalam vagina (jari atau mainan untuk seks), mengendarai sepeda, melakukan olahraga, kecelakaan, atau banyak hal lainnya.
Lantas adakah cara mengembalikan selaput dara yang sudah tak utuh?
Tindakan perbaikan selaput dara saat ini sudah mulai tersedia dan sangat banyak dilakukan oleh wanita didunia. Tindakan ini disebut dengan hymenoplasty, dimana prosedur yang relative aman tetapi juga memiliki risiko dan efek samping yang kecil.
Saat melakukan pencangkokan, selaput dara umumnya akan tampak utuh seperti sedia kala. Dengan mengenali lebih jauh mengenai selaput dara, kalian diharapkan tak lagi mempercayai mitos-mitos yang beredar terkait keperawanan dan sobeknya selaput dara.
Sudah saatnya Sobat Holopis untuk melurus kembali mitos-mitos yang beredar, agar wanita tak semakin dirugikan dan tak memakan korban banyak.