Minggu, 22 September 2024
Minggu, 22 September 2024
NewsEkobizIndonesia Presidensi G20, Diharapkan Jadi Jembatan Menuju Negeri Maju Berkeadilan

Indonesia Presidensi G20, Diharapkan Jadi Jembatan Menuju Negeri Maju Berkeadilan

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir menilai, dengan memimpin G20 pada 2021-2022, Indonesia diharapkan mampu menjembatani kepentingan negara-negara berkembang dengan negara-negara maju.

Ini kebanggaan bagi Indonesia yang berharap mampu menjadi negeri berkeadilan dengan income per kapita 12.500 dolar Amerika Serikat (AS) pada 2035.

“Kita patut berbangga menjadi Ketua G20 2021-2022. Semoga bisa menjadi jembatan Indonesia menuju negeri maju berkeadilan dengan harapan GNP per kapita income 12.500 dolar AS pada 2035 nanti dan mampu jadi 5 besar dunia saat 100 tahun Kemerdekaan Indonesia pada 2045 nanti,” kata Hafisz seperti dilansir dari dpr.go.id, Sabtu (4/12).

Hafisz mengaku bangga Indonesia memegang Presidensi G20. Kepemimpinan Indonesia ini sangat strategis, karena Indonesia negara besar dengan populasi 276 juta jiwa dan negara demokrasi terbesar ketiga setelah India dan Amerika Serikat. Untuk menjembatani kepentingan negara-negara berkembang memang tidak mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin peran itu dimainkan Indonesia, asal sungguh-sungguh dilakukan.

Salah satu kesenjangan yang coba dijembatani Indonesia di masa pandemi ini adalah akses vaksin antara negara maju dan terbelakang seperti di Afrika.

Sementara mengomentari isu lingkungan, lanjut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, Indonesia mendapat tantangan berat akibat climate change yang mulai banyak memakan korban terutama kerusakan alam mengakibatkan banjir dan kerusakan hutan akibat pengelolaan sumber daya alam yang tidak sesuai dengan feasibility study ekonomi dan lingkungan.

“Jika kita konsisten terapkan pembangunan berwawasan SDG’s dengan tetap memelihara kelestarian alam, maka insyaallah kita akan mampu dengan catatan tetap konsisten,” tandas Hafisz.

Kepemimpinan Indonesia saat ini, lanjut Wakil Ketua BKSAP DPR itu, harus memandang demokrasi sebagai pintu masuk menuju keadilan dan kesejahteraan. Dengan begitu, akan menafikan kemungkinan kepemimpinan dengan sistem oligarki.

“Saya yakin jika Indonesia menjalankan demokrasi Pancasila, maka kita optimis bahwa ekosistem tata dunia yang adil, sehat, dan berkelanjutan bisa terwujud. Namun, perlu kesungguhan pemerintah untuk mewujudkan kepentingan masyarakat di atas segalanya, agar tercipat keadilan dan kesejahteraan yang kebih baik dan sehat. Baiknya tatanan dalam negeri akan menjadi benchmark bagi kita untuk G20 dan dunia,” tutup legislator daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan I ini.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Menhub Klaim Punya Jurus Jitu Turunkan Harga Tiket Pesawat

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkapkan sejumlah cara untuk menurunkan harga tiket pesawat yang semakin mahal. Setidaknya, kata dia, terdapat empat cara yang dipaparkan olehnya.

DJP Klaim MLI STTR yang Diteken Sri Mulyani Bisa Dongkrak Penerimaan Pajak

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengklaim, perjanjian Multilateral Instrument Subject to Tax Rule (MLI STTR) bisa mendongkrak penerimaan pajak negara.

Pasar Keuangan RI Banjir Dana Asing dalam Sepekan

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia selama sepekan terakhir, yakni selama periode transaksi 17 - 19 September 2024 sebesar Rp 25,6 triliun.

Harga Bahan Pangan Kompak Naik di Akhir Pekan

Harga bahan pangan secara nasional di tingkat pedagang eceran terpantau mengalami kenaikan pada akhir pekan ini, Sabtu 21 September 2024.