Pada awalnya, mereka merencanakan pernikahannya bulan Juli lalu dan sudah memberikan uang muka ke beberapa vendor.
“Aku dan Bagus udah merencanakan nikah dibulan Juli, dan vendor yang udah dikasih uang muka, semua aku batalin karena gak tau lagi harus gimana,” ujar Yus.
Setelah berbulan-bulan menutup diri, akhirnya Yus memberanikan diri untuk bertemu dengan sahabat dan lingkugannya. Yus menceritakan semua kejadian versi pandangan dia.
Pada bulan Januari, Yus mengatakan Bagus mulai berubah dengan alasan sibuk kerja, padahal Yus tau bahwa Bagus sering bertemu dengan teman kerjanya. Akhirnya mereka tidak berkomunikasi beberapa minggu pada bulan Januari. Karena kebingungan Yus memutuskan untuk pergi ke apartement Bagus untuk menanyakan kejelasan hubungan mereka.
Saat di Apartement, Bagus langsung memutuskan untuk mengakhiri hubungan, karena Bagus sudah tak mencintai Yus. Tetapi Yus yakin ini tak nyata karena Bagus mengakhiri hubungan sambil mengeluarkan air mata.
Setelah mereka berpisah, akhirnya Yus mulai mengalami situasi yang benar-benar gelap. Yus bingung menjalankan hidupnya harus seperti apa, dan merasa gagal menjadi seorang putri kesayangan kedua orang tuanya.
Pasalnya, Yus telah memberikan semuanya untuk Bagus, karena Bagus telah berjanji akan menikahinya setelah memberikan semua yang Bagus mau.
Yus kemudian harus menjalani hari-harinya dengan berat. Tiga bulan berlalu, Yus akhirnya memutuskan untuk ke psikolog, karena Yus telah mendeteksi bahwa dirinya depresi.