JAKARTA, HOLOPIS.COM – Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Fery Rahman menegaskan bahwa saat ini vaksinasi tahap kedua masih sangat kurang maksimal. Apalagi pencapaian vaksinasi tahap ini baru menyentuh angka 39 persen.
“Semangatnya kita harus sama, yakni mengejar vaksinasi dosis kedua yang tadi angka 39 bagaimana caranya tidak terlalu lama bisa 70 sampai 80 persen, dan itu akan menjadi prestasi bagus,” kata Fery dalam RuangTamu Holopis Channel dengan tema ‘Bangkit dari Pandemi, Indonesia Kuat’ untuk memperingati Hati Kesehatan Nasional, Jumat (12/11).
Kepada masyarakat, Fery ingin terus mengedukasi bahwa vaksinasi adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan meningkatkan kemampuan antibodi dalam melawan virus korona. Hanya saja untuk mencapai level yang lebih tinggi maka vaksinasi pun harus dalam dosis penuh.
“Vaksinasi tujuannya adalah meningkatkan antibodi seseorang, kita masih dalam kajian seberapa lama antibodi ini bertahan, karena di Amerika sudah sampai ke vaksinasi booster, lalu bagaimana di Indonesia,” tuturnya.
Namun begitu, yang utama saat ini adalah bagaimana seluruh masyarakat bisa sadar bahwa vaksinasi penting. Terlebih lagi berdasarkan data yang ada, masih banyak masyarakat yang belum melakukan vaksinasi dosis pertama. Kesadaran kolektif untuk sehat bersama harus disuarakan.
Terlebih pula, ada juga masyarakat yang terlalu skeptis dan pilih-pilih vaksin yang lebih efektif. Padahal kata Fery, vaksin terbaik adalah vaksin yang tersedia saat ini. Sehingga apapun merk vaksin yang beredar di Indonesia, masyarakat tak perlu memilih-milih.
“Prinsipnya vaksinasi yang ada hari ini, yang beredar adalah baik dan bagus. Masyarakat tak usah beda-bedakan. Karena vaksinasi terbaik adalah vaksin yang beredar hari ini,” tegasnya.