“Contoh mereka seakan-akan aksinya ini harus menjatuhkan pemerintah, seharusnya kan mereka bisa menjadi mitra kerja pemerintah, memberikan masukan-masukan tapi tetap kritisi,” tandasnya.
Lebih lanjut, Habib Syakur menilai bahwa kelompok 212 maupun pemerintah bisa duduk bersama untuk mengatasi berbagai gejolak yang terjadi dalam keduanya. Kemudian keduanya berkomitmen untuk saling membantu dan menjadi mitra yang kritis.
Apalagi di dalam berbagai kesempatan yang ada, kelompok 212 menyatakan diri menolak berbagai bentuk paham radikalisme, ekstremisme, intoleransi dan terorisme. Sementara platform pemikiran pemerintah adalah bagaimana menanggulangi kelompok semacam ini. Dan bagi Habib Syakur, persamaan perspektif ini seharusnya bisa dijadikan ajang kolaboratif.
“Mereka bisa berkolaborasi dengan memberikan kritik yang cerdas pada pemerintah. Supaya pemerintah sadar bahwa langkah-langkah kelompok 212 ini baik, itu bisa terjadi ketika didasari dengan situasional yang bijaksana dan dingin. Sehingga para pihak pun bisa menerima,” ucapnya.
“Kelompok 212 harusnya menjadi mitra pemerintah dalam menghalau kelompok-kelompok radikalisme,” imbuhnya.
Perlu diketahui, bahwa Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni 212 (DTN PA 212), Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin meyakinkan bahwa reuni 212 akan digelar tahun ini. Dan lokasi acara reuni tersebut akan dilaksakan di Monumen Nasional (Monas).
“Insya Allah jadi untuk reuni akbar 212, dan untuk tempat seperti biasanya di Monas,” kata Novel kepada wartawan, Minggu (7/11).
Sejauh ini kata Novel, pihaknya masih mematangkan rencana pagelaran reuni akbar 212 tersebut.
“Hari ini kami masih rapat untuk godok persiapannya,” tandasnya.
Statemen Novel ini pun memperkuat ucapan Ketua Umum DTN PA 212 Ustadz Slamet Maarif yang menyebut, bahwa reuni akbar 212 akan tetap digelar tahun ini.
“Insya Allah (digelar),” kata Slamet, Kamis (4/11).
Sementara untuk para panitia reuni akbar 212, akan tetap melibatkan berbagai ormas Islam yang ada, baik FPI, GNPF Ulama dan sebagainya.
