JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kemampuan militer Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata, apalgi dilihat dari prestasinya dibidang kemiliteran. Terutama dalam lomba – lomba internasional serta latihan-latihan gabungan yang diselenggarakan.
Secara khusus dalam kemiliteran, memiliki satu tim elite yang memiliki kemampuan lebih dari setiap prajuritnya. Seperti, Marinir, Kopassus, dan juga Paskhas (Pasukan Khas) Angkatan Udara.
Kali ini, Holopis akan membahas Pasukan elite dari TNI Angkatan Udara (AU) yakni Pasukan Khas (Paskhas). Paskhas atau yang juga familiar dengan sebutan Baret Jingga, dikenal sebagai satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, dan darat.
Dimana setiap Prajurit Paskhas AU, akan digembleng untuk tidak hanya jago di udara, tapi juga darat dan laut. Setiap prajurit Paskhas diharuskan minimal memiliki kualifikasi para-komando (Parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional, kemudian ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai dengan spesialisasinya.
Paskhas juga mempunyai ciri khas tugas tambahan yang tidak dimiliki oleh pasukan lain yaitu Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD) yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan dan untuk selanjutnya menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan kawan.
Ketangguhanya disorot dunia Paskhas merupakan pasukan yang dipersiapkan untuk menjalankan misi khusus dan besar, berkaitan dengan keutuhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Seperti saat mengompori Timor-Timur untuk lepas dari NKRI pada 1999, Australia mengakui kehebatan Paskhas. Mereka menilai hanya pasukan SAS (Special Air Service) Inggris yang punya kemampuan mengoperasikan bandara. Namun nyatanya, tentara Indonesia juga memiliki kemampuan khusus tersebut.