“Itu wajib kita tanamkan sebagai jurnalis. Berikan berita akurat untuk masyarakat. Kita sebagai jurnalis jangan mudah percaya, minimal berikan edukasi ke orang-orang terdekat kita, seperti keluarga di rumah,” tutur Kano.
Terakhir, jurnalis TribunRakyat, Ibas mengemukakan bahwa pertempuran tulisan atau narasi negatif yang sudah masuk ke jejak digital saat ini sudah meresahkan masyarakat. Dan ini pun seperti sudah menjadi fenomena dan berdampak negatif kepada publik.
“Kita bisa mengambil dari beberapa hal pelajaran atas fenomena tersebut dan mengambil relavasi agar memberikan solusi dan untuk mereduksi dari berita-berita hoaks dengan salah satunya memberikan edukasi pada masyarakat,” ujar Ibas.
Dan ia juga berharap agar para jurnalis bisa ikut bergerak, karena mereduksi hoaks di kalangan masyarakat adalah kerja-kerja kolaboratif semua komponen anak bangsa tanpa terkecuali.
“Mungkin perlu sinergisitas dengan instansi maupun kolaborasi dengan semua pihak, untuk mereduksi peredaran hoaks, ujaran kebencian dan narasi negatif. Jadi tinggal implementasinya saja,” pungkasnya. (MIB)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jateng (Jawa Tengah)…
Barcelona harus kandas di tangan Atletico Madrid, Raphinha pun mengaku bertanggung jawab atas kekalahan tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jakarta pada…
Lokasi Samsat Keliling di wilayah Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi), disiapkan Polda Metro Jaya…
Lokasi SIM Keliling di Jakarta, pada hari Senin 23 Desember 2024 beroperasi di lima wilayah…
Juventus berhasil mengandaskan perlawanan Monza pada lanjutan Liga Italia, dengan skor tipis 2-1.