“Itu wajib kita tanamkan sebagai jurnalis. Berikan berita akurat untuk masyarakat. Kita sebagai jurnalis jangan mudah percaya, minimal berikan edukasi ke orang-orang terdekat kita, seperti keluarga di rumah,” tutur Kano.
Terakhir, jurnalis TribunRakyat, Ibas mengemukakan bahwa pertempuran tulisan atau narasi negatif yang sudah masuk ke jejak digital saat ini sudah meresahkan masyarakat. Dan ini pun seperti sudah menjadi fenomena dan berdampak negatif kepada publik.
“Kita bisa mengambil dari beberapa hal pelajaran atas fenomena tersebut dan mengambil relavasi agar memberikan solusi dan untuk mereduksi dari berita-berita hoaks dengan salah satunya memberikan edukasi pada masyarakat,” ujar Ibas.
Dan ia juga berharap agar para jurnalis bisa ikut bergerak, karena mereduksi hoaks di kalangan masyarakat adalah kerja-kerja kolaboratif semua komponen anak bangsa tanpa terkecuali.
“Mungkin perlu sinergisitas dengan instansi maupun kolaborasi dengan semua pihak, untuk mereduksi peredaran hoaks, ujaran kebencian dan narasi negatif. Jadi tinggal implementasinya saja,” pungkasnya. (MIB)
Rendahnya Literasi Digital Masyarakat Dinilai Jadi Penyebab Hoaks Bertebaran
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.