JAKARTA, HOLOPIS.COM – Terusan Suez mengalami kemacetan. Kapal-kapal kargo yang biasanya lalu lalang terpaksa antre atau memutar sejauh ribuan kilometer.
Penyebabnya kapal super besar Ever Given sepanjang 400 meter yang dikelola Evergreen terjebak di terusan tersebut akibat diterpa angin kencang.
Upaya untuk melepaskan kapal itu terus dilakukan ketika air pasang pada Kamis (25/3/2021). Lima kapal tunda pun dikerahkan untuk menyeret kapal Evergreen ke perairan yang lebih dalam.
Kapal Ever Given terjepit di kanal dengan posisi diagonal melintasi bentangan jalur tunggal kanal selatan pada Selasa (23/3/2021) pagi, setelah kehilangan kemampuan kemudi di tengah angin kencang dan badai debu.
Insiden ini memblokir transit di kedua arah kanal yang menjadi salah satu saluran pengiriman tersibuk di dunia untuk barang, minyak, biji-bijian, dan produk lain yang menghubungkan Asia dan Eropa. Belum diketahui, kapan evakuasi kapal ini akan rampung.
“Kami tidak dapat mengesampingkan mungkin butuh waktu berminggu-minggu, tergantung pada situasinya,” kata Peter Berdowski, CEO perusahaan Belanda Boskalis kepada program televisi Belanda Nieuwsuur.
Dia mengatakan haluan dan buritan kapal telah diangkat ke kedua sisi kanal.
“Itu seperti ikan paus besar yang terdampar di pantai. Ini beban yang sangat berat di atas pasir. Kami mungkin harus bekerja dengan kombinasi pengurangan berat dengan memindahkan kontainer, minyak dan air dari kapal, kapal tunda dan pengerukan pasir,” kata Berdowski.
Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM), manajer teknis kapal Ever Given, mengatakan kapal keruk sedang bekerja untuk membersihkan pasir dan lumpur dari sekitar kapal untuk membebaskannya sementara kapal tunda bersama dengan derek Ever Given sedang bekerja untuk memindahkannya.
Perusahaan jasa kelautan GAC mengeluarkan catatan kepada klien semalam yang mengatakan upaya untuk membebaskan kapal menggunakan kapal tunda terus berlanjut, tetapi kondisi angin dan ukuran kapal yang besar menghalangi operasi.
Perangkat lunak pelacak kapal menunjukkan lima kapal tunda yang mengelilingi Ever Given dan tiga lagi menuju ke sana. Namun, sinyal GPS kapal hanya menunjukkan perubahan kecil pada posisinya selama 24 jam terakhir.
Beberapa lusin kapal, termasuk kapal kontainer besar lainnya, kapal tanker yang membawa minyak dan gas, dan kapal curah yang mengangkut biji-bijian telah mundur di kedua ujung kanal, yang kemucian menciptakan salah satu kemacetan pengiriman terburuk selama bertahun-tahun.
Sekitar 30% volume peti kemas pengiriman dunia melewati Terusan Suez sepanjang 193 km setiap hari, dan sekitar 12% dari total perdagangan global semua barang.
Pakar perkapalan mengatakan jika penyumbatan tidak mungkin diselesaikan dalam 24-48 jam ke depan, beberapa perusahaan pelayaran mungkin terpaksa merutekan ulang kapal di sekitar ujung selatan Afrika, yang akan menambah sekitar satu minggu perjalanan.
Tetapi ketua Otoritas Terusan Suez mengatakan kepada media bahwa meskipun ada kemacetan, beberapa kargo dapat bergerak ke selatan dan upaya untuk mengeluarkan Ever Given akan terus berlanjut.
Konsultan Wood Mackenzie mengatakan dampak terbesar terjadi pada pengiriman peti kemas, tetapi ada juga total 16 kapal tanker minyak mentah dan produk yang bermuatan karena berlayar melalui Terusan Suez dan sekarang tertunda akibat insiden tersebut, yang berjumlah 870.000 ton minyak mentah dan 670.000 ton produk minyak bersih seperti bensin, nafta, dan solar.
Sumber: Reuters
Terusan Suez Asia-Eropa Macet Gegara Kapal Evergreen Nyangkut
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.