JAKARTA, HOLOPIS.COM – Abbi Rizal Afif akhirnya buka suara soal dugaan dirinya yang dibayar Rp7 juta oleh Refly Harun untuk memberikan keterangan palsu guna mengangkat citra Bahar bin Smith, sekaligus menampik keterlibatan eks Sekretaris FPI, Munarman dalam jaringan teroris ISIS.
Dalam sebuah video, pria yang saat ini tersandung kasus penculikan anak itu memberikan klarifikasi terkait pengakuan dirinya sebagai seorang eks narapidana terorisme (napiter) dalam podcast yang tayang di kanal YouTube Refly Harun tidaklah benar alias bohong.
“Saya dalam pertemuan ini adalah untuk memberi klarifikasi terkait pengakuan saya sebagai eks napiter atau narapidana terorisme adalah tidak benar atau bohong,” ujar Rizal dalam sebuah video yang dibagikan @GunRomli, dikutip Jumat (27/5).
Dalam video klarifikasi tersebut, Rizal menceritakan awal mula dirinya kenal dengan Bahar Smith. Dia mengaku sebagai murid Bahar bin Smith.
“Bermula pada saat sebagai narapidana di Lapas Gunung Sindur, ketika itu saya bersama Habib Bahar sebagai murid beliau (Bahar Smith),” ungkapnya.
Rizal mengaku dirinya saat itu dikenalkan Bahar Smith ke sejumlah tokoh yang datang membesuk ke Lapas Gunung Sindur. Salah satunya adalah Refly Harun.
“Saya banyak dikenalkan para tokoh yang datang ke lapas Gunung Sindur, termasuk salah satunya saudara Refly Harun yang saat itu membesuk Habib Bahar,” ujarnya.
Dalam video berdurasi 2 menit 2 detik itu, Rizal mengungkap pesan yang pernah disampaikan Bahar kepadanya. Ia mengatakan, pemimpin dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah itu berpesan kepadanya agar mau bersaksi ketika bebas dari Lapas Gunung Sindur.
Adapun kesaksian itu bertujuan untuk mematahkan pernyataan KSAD Jenderal TNI, Dudung Abdurachman mengenai cap radikalis terhadap Bahar bin Smith.
“Habib sempat berpesan kepada saya nanti ketika saya bebas saya akan dimintai bersaksi atau berbicara bahwa Habib Bahar bin Smith tidaklah radikal dan beliau seorang yang NKRI. Hal tersebut untuk mematahkan pernyataan Pak Dudung sebagai Kepala Staf Angkatan Darat,” ucap Rizal dengan mengenakan baju tahanan berwarna biru.