JAKARTA, HOLOPIS.COM – Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), Ratna Susianawati mengatakan, bahwa sepanjang 2021 ini, aduan terkait dengan kasus kekerasan pada perempuan dan anak meningkat di seluruh Indonesia.
“Kami memiliki sistem informasi online yang kami bangun dan ini tempat pelaporan dari seluruh daerah baik Provinsi maupun Kabupaten / Kota. Ini pelaporan yang masuk sepanjang 2021, untuk perempuan 7.000 lebih kasus yang masuk, untuk anak sebesar 10.000 lebih,” kata Ratna dalam dialog Ruang Tamu Holopis Channel dengan tema “Darurat Kasus Kekerasan Seksual di Indonesia”, Selasa (14/12).
Kemudian dari jumlah kasus yang disebutkannya itu, Ratna kemudian membreakdown, bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan lebih didominasi oleh tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sementara untuk kasus anak-anak, pihaknya mencatat laporan yang masuk didominasi oleh kasus kekerasan seksual.
“Terhadap perempuan didominasi kekerasan dalam rumah tangga, kalau untuk anak pelaporan kekerasan seksual,” terangnya.
Kemudian, Ratna juga menyampaikan bahwa Kementerian PPPA telah menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) untuk merekam potensi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Ia terenyuh dengan data yang didapati bersama Kementerian dan Lembaga Negara tersebut.
“Pada tahun 2016 lalu kita bersama BPS melakukan survei pengalaman hidup perempuan nasional, (ternyata) 1 dari 3 perempuan mengalami kekerasan. Kemudian 2 dari 3 anak mengalami kekerasan,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa upaya untuk menanggulangi tindak kekerasan baik kepada perempuan maupun anak ini harus dilakukan bersama-sama semua stakeholder yang ada. Ia ingin kerja-kerja kolaboratif dilakukan agar kasus-kasus semacam ini bisa dientaskan dengan lebih baik.
“Kita sepakat bahwa persoalan kekerasan ini tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri, itu statemen yang selalu kita sampaikan. Kita harus bicara dari hulu sampai hilir. Semua harus sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” tutur Ratna.