HOLOPIS.COM, JAKARTA – Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dikabarkan bakal menggandeng Twitter, Meta termasuk Instagram dan Facebook, hingga TikTok demi memberantas ‘Online Racistme’ atau rasis online terhadap para pemain sepak bola.
Dilansir dari Reuters Senin (4/7), UEFA rencananya akan meluncurkan program untuk memerangi pelecehan ‘Online Racistme’ terhadap pemain sepak bola.
UEFA akan bekerja sama dengan perusahaan media sosial untuk menghapus konten dalam kategori berbahaya dari platform-platform tersebut, serta bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pengguna media sosial itu sendiri.
UEFA menyampaikan bahwa program tersebut rencananya akan dimulai pada Kompetisi Eropa Wanita 6-13 Juli mendatang, di mana pihaknya dikabarkan bakal bekerja secara aktif memantau, melaporkan dan memperbaiki kasis pelecehan online yang terjadi.
“Program penghormatan menargetkan tindakan nyata untuk mencegah perilaku online yang kasar dan diskriminasi selama semua kompetisi terakhirnya, termasuk pertandingan final kompetisi remaja, putri dan putra untuk tiga tahun ke depan,” menurut UEFA dalam sebuah pernyataan
“Untuk memastikan bahwa konten berbahaya dihapus, UEFA bekerja secara langsung dengan platform media sosial utama seperti Twitter, Meta termasuk Instagram dan Facebook serta TikTok.” lanjutnya.
Dalam program ini akan mengkampanyekan bernama ‘Real Scars’, yang turut menampilkan pesepakbola seperti Jorginho, Wendie Renard hingga Alisha Lehmann.
Hal tersebut juga bertujuan untuk menyoroti dampak buruk dari penyalahgunaan online dan mendidik para pemain, pelatih dan ofisial tentang cara membela diri.
Sebagai informasi tambahan, sebuah laporan yang diterbitkan FIFA bulan lalu mengungkapkan bahwa lebih dari setengah pemain di Kompetisi Eropa dan Piala Afrika (AFCON) turut menjadi sasaran ‘Online Racistme’.
Beberapa contoh besar dialami langsung oleh beberapa pemain top dunia seperti Marcus Rashford dan Jadon Sancho dari Manchester United dan Bukayo Saka dari Arsenal.
Ketiganya mendapat perlakuan ‘Online Racistme’ saat mereka gagal mengeksekusi penalti dalam kekalahannya kontra Italia.