JAKARTA, HOLOPIS.COM – Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, KH Zainut Tauhid Sa’adi mengaku sangat menyayangkan adanya insiden promosi miras oleh Holywings beberapa waktu lalu di akun Instagram mereka.

Dimana promo tersebut ditujukan kepada siapapun pelanggan yang memiliki nama “Muhamad” bagi laki-laki dan “Maria” bagi perempuan bakal mendapatkan gratis 1 botol minuman beralkohol merk Gordon.

“Hal ini menunjukkan betapa tumpulnya rasa sensitif keberagamaan pihak manajemen, sehingga tanpa pikir panjang membuat promosi produk yang dapat melukai perasaan umat beragama,” kata Zainut Tauhid dalam keterangan persnya dikutip Holopis.com, Senin (27/6).

Kemudian, ia juga menyampaikan rasa terima kasih ada apresiasi tinggi kepada aparat Kepolisian yang cepat memproses kasus tersebut. Apalagi saat ini sudah ditetapkan 6 (enam) orang tersangka dari manajemen Holywings Group (HWG).

“Saya mengapresiasi langkah kepolisian yang bergerak cepat menindak dan menahan para pihak yang diduga terlibat tindak pidana penistaan agama,” ujarnya.

Tidak hanya kepada 6 pegawai itu saja, akan tetapi proses hukum di dalam kasus tersebut harus menyeret semua yang berkaitan dengan keluarnya promo bisnis itu.

“Saya meminta Polri untuk terus mengembangkan dalam proses penyidikannya untuk mengetahui motif perbuatannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, tokoh Nahdlatul Ulama sekaligus politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berharap apa yang saat ini sedang menjerat Holywings bisa dijadikan bahan pembelajaran bagi para pelaku bisnis yang ada.

“Khususnya para pengusaha agar dalam melaksanakan bisnisnya tetap mengindahkan nilai-nilai kesakralan agama. Jangan hanya untuk mengejar keuntungan bisnis atau sekedar untuk meningkatkan promosi produknya, berani menabrak dan melanggar hukum dan menciderai kesucian agama,” tuturnya.

Terakhir, Zainut Tauhid menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya umat Islam agar menahan diri, sekaligus mempercayakan kasus tersebut kepada aparat kepolisian.

“Karena kasusnya sudah ditangani oleh kepolisian, maka saya meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis. Menyerahkan semua proses hukumnya kepada pihak yang berwenang,” tegasnya.

“Saya yakin polisi, jaksa dan hakim akan bertindak secara profesional, proporsional dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan,” pungkasnya.