JAKARTA, HOLOPIS.COM Pendukung koalisi oposisi utama Senegal, Yewwi Askan Wi, melakukan demonstrasi di Ibu Kota Dakar Senegal pada (22/6) waktu malam setempat. Mereka memprotes keputusan pengadilan yang mendiskualifikasi kandidat koalisi dari pemilihan legislatif 31 Juli karena alasan teknis.

Para demonstran memukul panci dan wajan serta membunyikan klakson yang bunyinya memekakkan telinga.

Bunyi-bunyian itu memang arahan dari oposisi yang meminta para pendukungnya muncul di jendela, balkon dan pintu mereka dan membunyikan secara bersama-sama pada pukul 8 malam untuk menandakan kemarahan mereka atas didiskualifikasinya daftar kandidat mereka dalam pemilihan yang akan datang.

Demonstrasi itu menyusul protes jalanan pekan lalu yang dilarang oleh pihak berwenang dan berubah menjadi kekerasan ketika polisi menembakkan gas air mata dan meriam air selama bentrokan dengan pengunjuk rasa.

Pemimpin oposisi Ousmane Sonko mengatakan tiga orang tewas dalam protes 17 Juni, satu di Dakar dan dua di wilayah selatan Casamance. Beberapa politisi oposisi juga ditangkap pada Rabu.

“Saya di sini untuk memprotes keadilan,” kata Ibrahima Soumare, seorang pemandu wisata berusia 47 tahun yang mengenakan warna bendera Senegal dan memegang dua tutup panci besar yang bertuliskan “Tidak untuk kediktatoran” dan “Memprotes adalah hak konstitusional”.

Banyak yang menuduh Presiden Senegal saat ini, Macky Sall, berusaha melenyapkan pesaing setelah dua saingan utamanya dipenjara atas tuduhan korupsi pada 2015 dan 2018.

Padahal, Sall naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2012 karena gelombang dukungan rakyat yang telah lama memburuk. Dua masa jabatannya akan berakhir pada 2024 dan beberapa lawan khawatir dia akan mencoba mencalonkan diri untuk yang ketiga.