JAKARTA, HOLOPIS.COM Para produsen mobil mulai berlomaba untuk melakukan elektrifikasi kendaraannya, salah satunya Ferrari yang berencana akan menguraikan strategi elektrifikasi yang menyerukan 40 persen kendaraan listrik penuh (full-electric) dan 40 persen model hibrida (hybrid) pada 2030.

Seperti dilansir dari Associated Press, Minggu (19/6). CEO Benedetto Vigna telah mengkonfirmasi kanar tersebut, dengan mengatakan di tahun 2025 mobil listrik pertamanya akan hadir.

Sementara itu, untuk pengiriman pertamanya akan dilakukan pada tahun berikutnya.

Vigna mengatakan, 4 model mobil Ferrari merupakan mobil hibrida. Itu artinya, hanya 20 persen dari jumlahnya.

Model hibrida Ferrari pertama kali diluncurkan pada tahun 2013, yakni La Ferrari edisi terbatas yang memanfaatkan teknologi Formula 1.

Sebagai informasi, Vigna, adalah mantan pengusaha teknologi yang bergabung dengan Ferrari sebagai CEO sembilan bulan lalu.

Ia mengutarakan jika strategi elektrifikasi masih sangat relevan, “Tidak hanya diharuskan oleh peraturan emisi, tapi yang paling penting, kami percaya kami dapat menggunakan mesin listrik untuk meningkatkan kinerja mobil kami, seperti yang telah kami lakukan dengan Ferrari hybrid kami,” kata Vigna.

Saat Ferrari memperluas jangkauan modelnya, perusahaan mobil yang berbasis di kota Maranello, Italia Utara itu mengatakan akan mengungkap kendaraan utilitas Purosangue yang telah lama ditunggu-tunggu pada bulan September.

Purosangue akan mewakili tidak lebih dari 20 persen kendaraan yang diproduksi selama siklusnya. Secara keseluruhan, Ferrari berencana meluncurkan 15 model baru dari tahun 2023 hingga 2026, termasuk supercar performa tinggi baru.