BANYUWANGI, HOLOPIS.COM – Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol Ibnu Suhaendra mengingatkan kepada seluruh jajaran aparat keamanan lintas kementerian dan lembaga di Indonesia, agar mewaspadai potensi ancaman terorisme dalam agenda internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang rencananya bakal digelar bulan November 2022 di Pulau Dewata Bali.
“Jawa Timur memiliki ancaman isu terorisme yang berpotensi mengganggu pelaksanaan KTT G20 di Bali,” kata Irjen Pol Ibnu Suhaendra, Kamis (16/6).
Peringatan ini disampaikan karena berdasarkan data yang ada, Jawa Timur merupakan lokasi yang paling banyak dilakukan proses dan tindakan terhadap orang-orang yang terjaring dalam kelompok terorisme.
Beberapa kelompok teroris seperti Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) terpantau melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan jaringan melalui propaganda, perekrutan, hingga pendanaan.
“Jawa Timur merupakan wilayah dengan angka penindakan tersangka terorisme tertinggi ketiga pada tahun 2021 setelah Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara,” terangnya.
Atensi pengamanan ini penting diperhatikan oleh seluruh jajaran tim keamanan di Indonesia, karena perintah dari Presiden Joko Widodo, bahwa jangan sampai ada satu pun letupan terjadi saat para kepala negara peserta KTT G20 berada di Bali.
Terlebih beberapa kepala negara berpengaruh juga dijadwalkan hadir, termasuk di antaranya adalah Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Ini dilakukan untuk mendukung pesan peringatan Presiden Jokowi untuk jangan ada satu letupan dalam pelaksanaan KTT G20,” tandasnya.
