Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM – Publik sempat dihebohkan dengan adanya undangan Khalid Basalamah berceramah di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Agenda ceramah yang direncanakan diselenggarakan pada hari Jumat (17/6) malam akhirnya batal.

Pun demikian, pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta menilai bahwa Baharuddin Paba adalah orang yang bertanggung-jawab atas rencana kegiatan tersebut. Sehingga sosok Baharaddin Paba dinilainya perlu dilakukan evaluasi.

“Mendagri harus tegas dan mencopot Baharaddin Paba,” kata Stanislaus kepada Holopis, Jumat (17/6) sore.

Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa Baharuddin adalah Kepala Biro Administrasi Keprajaan dan Alumni IPDN. Bahkan ia disebut-sebut sebagai orang yang mendandatangani Surat Izin kegiatan malam pengantar tugas praja utama Muslim Dinas Kerohanian Islam Tahun 2022 angkatan XXIX dengan surat bernomor 451/120/IPDN.7 tertanggal 25 April 2022.

Di dalam lampiran surat tersebut, tercantum pula jadwal kegiatan yang rencananya akan diselenggarakan Jumat malam di Masjid Daarul Maarif IPDN Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Penceramah yang diagendakan bakal mengisi tausiyah adalah Khalid Basalamah dengan tema “urgensi profesionalitas bagi seorang aparatur sipil negara (ASN) dalam perspektif Islam”. Rencana awal, Khalid bakal mengisi di jam 19.31 sampai 21.00 WIB. Lalu 21.01 sampai 21.30 WIB, panitia memberikan waktu sesi tanya jawab antara peserta dengan Khalid.

Pun demikian, acara tersebut batal digelar. Bahkan pihak IPDN pun akhirnya memberikan keterangan kepada publik bahwa rangkaian acara tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang ada, pun mereka tidak menjelaskan secara rinci prosedur apa yang dilanggar.

“Acara tersebut resmi dibatalkan oleh lembaga karena tidak sesuai prosedur,” kata Kepala Biro Administrasi, Kerja Sama dan Hukum IPDN, Arief M. Edie lewat keterangan tertulis, Kamis (16/6).

Dia mengatakan IPDN merupakan sekolah kedinasan. IPDN, kata dia, bertugas mencetak calon Aparatur Sipil Negara yang berjiwa Pancasila dan cinta tanah air. Bahkan persoalan isu radikalisme di dalam tubuh IPDN, ia menegaskan bahwa pihak manajemen kampus sudah bekerjasama dengan Kepolisian.

“Terkait isu radikalisme yang muncul IPDN sudah bekerja sama dengan Polda Jawa Barat untuk menindaklanjuti isu tersebut,” terangnya.