SULUT, HOLOPIS.COM Ratusan warga di Kabupaten Minahasa Selatan memilih untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman pasca fenomena abrasi pantai yang melanda.

Merry Joudy, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Minahasa menjelaskan, data sementara saat ini setidaknya sudah ada sebanyak 69 KK / 266 jiwa mengungsi.

“Oleh karena itu tim gabungan sudah mengaktifkan Posko Tanggap Darurat. Sebanyak 2 posko sudah dibentuk untuk memberikan upaya percepatan penanganan terhadap warga yang mengungsi,” kata Merry, (16/6).

Adapun lokasi 2 posko tersebut terletak di Kantor Kelurahan Lewet dan Kelurahan Uwuran Dua. Lokasi ini juga dijadikan sebagai titik pengungsian bagi warga yang terdampak.

Merry menjelaskan, pengoperasian dapur umum di masing-masing posko juga telah diinisiasi guna memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. Selain itu, BPBD juga telah mengoperasikan mobil dapur lapangan guna mengakomodir kebutuhan dilapangan.

Pemerintah daerah setempat juga telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari terhitung kemarin (15/6). Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bagi para warga terdampak.

Abrasi di Minahasa Selatan
Kondisi salah satu jembatan yang amblas akibat abrasi di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Gambar: BNPB.

Akibat abrasi tersebut juga menyebabkan kerugian materiil tercatat 31 unit rumah rusak berat, 1 unit jembatan rusak berat, 5 unit cottage, 1 unit cafe, dan kawasan destinasi wisata juga ikut terdampak.