NTB, HOLOPIS.COM Puluhan rumah milik warga terendam banjir rob imbas dari gelombang pasang air laut yang terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, selain rumah warga, ratusan petak tambak milik warga pun ikut terendam banjir yang terjadi sejak Selasa (14/6) lalu.

“Tambak ikan bandeng milik warga terendam hingga pembatas antar tambak sudah rata dengan air. Para warga melakukan peninggian batas tambak untuk membentuk kembali petak tambak yang sebelumnya terendam,” kata Abdul, Kamis (16/6).

Abdul menjelaskan, banjir ini melanda empat kecamatan yakni Kecamatan Palibelo, Kecamatan Woha, Kecamatan Bolo dan Kecamatan Langgudu. Sementara itu dilaporkan juga tidak ada jiwa mengungsi akibat peristiwa tersebut.

Tim reaksi cepat dari BPBD setempat telah menyiapkan peralatan dan perlengkapan evakuasi tanggap darurat apabila diperlukan.

Abdul kemudian mengimbau masyarakat di sepanjang pesisir pantai untuk selalu waspada dan siaga akan adanya potensi gelombang tinggi yang dapat menimbulkan bahaya lanjutan seperti banjir rob.

Terlebih berdasarkan pantauan BMKG dari data water leveldan prediksi pasang surut. Banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di 20 wilayah pesisir di Indonesia mulai 11-23 Juni. Bersamaan dengan itu, adanya fenomena Super Full Moon yaitu fase Bulan Purnama yang mempengaruhi terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut.

“Upaya-upaya darurat seperti peninggian dan penguatan tanggul tambak perlu dilaksanakan. Upaya pengamanan komoditas budidaya di tambak seperti penambahan jaring yang diikat di sepanjang tanggul tambak dan upaya lain juga bisa dilakukan dengan berkoordinasi dengan dinas terkait setempat,” imbaunya.