JAKARTA, HOLOPIS.COM – Bank Sentral Amerika atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk kembali menaikkan besaran bunga acuannya sebesar 0,75 persen menjadi 1,75 persen.
Menanggapi hal tersebut, Seorang Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin menilai bahwa langkah agresif bank sentral negeri Paman Sam itu justru memberikan sinyal kuat dunia menuju resesi ekonomi global.
“Kenaikan bunga acuan secara agresif oleh The FED ini jelas memberikan sinyal kuat kemungkinan terjadinya resesi ekonomi global dalam waktu dekat. Bahkan lebih dekat dari ekspektasi sebelumnya,” kata Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/6).
Gunawan mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 50 negara yang sudah menaikkan bunga acuannya. Meskipun Indonesia belum melakukan hal yang sama, namun bukan berarti Indonesia akan bisa menghindar dari ancaman resesi tersebut.
Ia pun menilai, Indonesia belum sepenuhnya siap berhadapan dengan resesi ekonomi tersebut. Menurutnya, ancaman tingginya inflasi serta peluang pertumbuhan ekonomi mengalami koreksi akan memicu terjadinya stagflasi di Tanah Air.
“Artinya kita tetap terimbas dari ancaman resesi global, dan kita masih terus dihantui dengan memburuknya kondisi ekonomi eksternal,” jelasnya.