Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pengamat politik Rocky Gerung ikut mengomentari keputusan Presiden Joko Widodo yang mengganti sejumlah menterinya.

Ia menyebut bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan seharusnya turut diganti. Ia menilai, perombakan atau reshuffle kabinet terhadap dua menteri itu kurang.

Rocky berkata, hal itu lantaran masyarakat memiliki keinginan agar Luhut turut masuk ke dalam daftar reshuffle kabinet Indonesia Maju.

“Mungkin kita duga lebih cepat bahwa kurang sebetulnya dua menteri yang diganti. Padahal sebetulnya orang ingin agar Pak Luhut diganti,” kata Rocky, (15/6).

Terkait dengan pergantian Luhut, dikatakan Rocky hal tersebut memiliki korelasi dengan PDI Perjuangan.

“PDIP punya poin yang akhirnya tidak bisa dinegosiasikan dengan Pak Jokowi,” ujarnya.

Rocky menduga reshuffle kabinet pada periode kedua kepemimpinan Jokowi ini untuk memberikan sinyal bahwa ekonomi bisa dipulih kembali.

“Reshuffle itu sebetulnya dalam upaya untuk memberi sinyal bahwa ekonomi bisa dipulihkan,” katanya.

Lebih lanjut, Rocky mengatakan parameter kesuksesan reshuffle kabinet Jokowi dapat dilihat dari harga bahan pokok. Menurutnya, apabila harga minyak goreng nantinya turun, maka masyarakat akan mengapresiasi reshuffle yang dilakukan Jokowi.

“Sukses atau tidak reshuffle hari ini tunggu aja besok, kalau harga minyak goreng turun itu berarti sukses. Kalau harga cabe turun dari Rp 150 ribu ke Rp 90 ribu itu sukses,” ujarnya.

“Karena itu cara orang mengapresiasi. Respon emak-emak yang lebih penting. Ini soal politik dapur,” sambungnya.

Selain terkait ekonomi seperti penurunan harga bahan pokok, Rocky menyebutkan parameter lain untuk menilai sukses atau tidaknya reshuffle Jokowi yakni perihal demokrasi.

Menurutnya, tokoh yang masuk kabinet tidak kalah penting dalam memikirkan arah demokrasi, khususnya perihal pencalonan di pemilihan presiden (pilpres). Ia menilai arah demokrasi RI sudah tepat apabila tidak ada presidential threshold (PT) 20 persen.

“Yang lebih penting adalah memastikan bahwa mereka yang masuk kabinet mau memikirkan arah demokrasi. Saya selalu menganggap arah demokrasi itu dimulai dari garis start 0 persen,” ujar Rocky.

“Konsolidasi demokrasi tidak boleh ada threshold 20 persen dengan alasan apapun. Itu yang saya mau dengar dari mereka yang ada di kabinet baru sekarang,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo resmi melakukan Reshuffle kabinet di Istana Negara, Rabu (15/6). Jokowi menunjuk dua nama baru untuk menggantikan menteri yang dicopot. Salah satunya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan. Ia menggantikan Mendag sebelumnya Muhammad Luthfi.

Mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Hadi menggantikan Sofyan Djalil yang telah menduduki jabatan itu sejak 2016 lalu.