JAKARTA, HOLOPIS.COMPanglima Brigade Gerakan Pemuda Islam (GPI), Irwan AHM mengultimatum Duta Besar India untuk Indonesia, Manoj Kumar Bharti untuk keluar dari Indonesia. Jika sampai hari Jumat depan tidak kunjung ada sikap apapun, pihaknya akan meningkatkan eskalasi gerakannya.

“Kami pastikan Jumat tidak keluar dari Indonesia, kami buat kalian terbirit-birit,” kata Irwan dalam orasinya, Rabu (15/6).

Kemudian, ia juga mendesak kepada Presiden Joko Widodo untuk memutuskan hubungan bilateral kepada pemerintah India jika sampai pemerintah negara Hollywood itu tak kunjung merespon desakan masyarakat ini.

“Kami yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Islam dan Perisai berada di depan Kedubes India, Kedubes barbar anti islam penghina nabi, kami minta kepada Bapak Jokowi dengan hormat untuk memutus hubungan bilateral dengan pemerintah India,” serunya.

Selain itu, ia juga meminta agar seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam untuk memboikot seluruh produk yang berasal dari India.

“Kita minta keluarkan maklumat boikot produk-produk India dan memerintahkan kepada Dubes India keluar dari Indonesia,” ujarnya.

Selanjutnya, Irwan juga mendesak kepada Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan India dari forum G20 Presidensi yang akan diselenggarakan di Pulau Dewata Bali. Jika tidak, GPI dan Perisai mengancam akan menyerukan mosi tidak percaya kepada Kepala Negara.

“Meminta Presiden Jokowi mengeluarkan India dari G20, kalau tidak maka kita akan keluarkan mosi tidak percaya pada Presiden karena Presiden membela negara barbar anti Islam,” tandasnya.

Terakhir, Irwan juga menyerukan kepada panitai penyelenggara G20 untuk meninjau ulang kepesertaan India, atau mereka akan melakukan aksi blokade terhadap ajang internasional itu.

“Kami minta panitia G20 kekuarkan India, jika tidak maka kami akan konsolidasi nasional menolak G20,” pungkasnya.

Di tengah aksinya, Irwan juga sempat melakukan aksi buka baju untuk memperlihatkan bahwa dirinya siap berjihad untuk membela Rasulullah SAW, sekaligus menunjukkan bekas tembakan akibat konflik yang terjadi di Ambon.

“Lihat bekas tembakan ini yang belum kering, saya sisakan satu peluru di dalam sebagai pengingat saya ketika berjihad. Mati sekarang atau besok sama saja,” pungkasnya.

Aksi yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pukul 10.00 WIB tersebut baru dimulai pukul 14.00 WIB. Setidaknya sekitar 20 menit aksi berlangsung, hujan deras pun mengguyur hingga memaksa mereka membubarkan diri dengan tertib.

Berdasarkan pantauan Holopis.com di lokasi, aksi unjuk rasa yang digelar oleh tiga elemen organisasi tersebut sempat membuat kemacetan di Jl HR Rasuna Said arah ke Mampang Prapatan. Namun kemacetan bisa diatasi oleh aparat kepolisian yang siaga mengawal jalannya aksi damai tersebut.

Sekedar diketahui, bahwa aksi tersebut didasari oleh ucapan yang dilakukan oleh Juru Bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW.