JAKARTA, HOLOPIS.COM Kabar mengenai kondisi kesehatan Presiden Rusia, Vladimir Putin menjadi topik pembicaraan di lingkaran Pemerintahan Amerika Serikat (AS). Informasi itu bersumber dari hasil pengamatan intelijen secara komprehensif pada akhir Mei lalu.

Tiga pemimpin intelijen AS yang telah membaca laporan tersebut mengatakan, penilaian komprehensif mengungkapkan Putin menjalani perawatan pada April untuk kanker stadium lanjut yang dideritanya.

“Dokumen juga mengkonfirmasi bahwa ada upaya pembunuhan terhadap kehidupan Putin pada bulan Maret,” kata para pejabat itu.

Para pejabat tinggi, yang mewakili tiga badan intelijen yang terpisah, menduga bahwa Putin semakin paranoid tentang kekuasaannya, status yang membuat langkahnya terkait Ukraina sulit diprediksi.

“Putin benar-benar sakit,” seorang pejabat dari kantor Direktur Intelijen Nasional, menambahkan bahwa ia tidak bisa berspekulasi mengenai berapa lama lagi Putin akan bertahan.

“Cengkeraman Putin kuat, tetapi tidak lagi mutlak,” kata salah satu perwira intelijen senior yang memiliki akses langsung ke laporan tersebut, seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (2/6).

“Kisruh di dalam Kremlin menjadi lebih intens selama pemerintahannya, semua orang merasakan bahwa akhir kekuasaannya sudah dekat,” katanya.

Ketiga pejabat itu diantaranya dari kantor Direktur Intelijen Nasional, satu pensiunan perwira senior Angkatan Udara, dan satu lagi dari Badan Intelijen Pertahanan, mengatakan Putin terus-menerus ditemani di sekitar Kremlin oleh tim dokter. Isolasi itu membuat intelijen AS sulit untuk menilai secara tepat status kesehatan Putin.

“Yang kami tahu ada gunung es di luar sana, meskipun tertutup kabut,” kata salah satu pemimpin Direktur Intelijen Negara, yang berbicara dengan Newsweek melalui email dan meminta tidak menyebut namanya.