JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktur eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto memberikan sindiran keras kepada Indonesia Corruption Watch (ICW).
Hal ini disampaikan Hari, lantaran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengaku sangat concern dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi cenderung pilih-pilih proyek. Salah satunya adalah ketika ogah pelototi kasus dugaan tindak pidana korupsi di dalam rangkaian penyelenggaraan Formula E oleh Pemprov DKI Jakarta.
“ICW kalau saya nilai saat ini lebih concern urus pencitraan orang daripada mengkritisi persoalan korupsi,” kata Hari dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (30/5).
Karena tak ingin cawe-cawe dengan kasus yang disebut-sebut Hari cenderung menyeret nama Gubernur Anies Rasyid Baswedan, ia pun menuding jika LSM yang berkantor di Kalibata Timur itu sudah berubah menjadi LSM plat merah.
“ICW yang selama ini mengklaim sebagai LSM anti korupsi, kenapa menutup mata dengan kasus korupsi yang marak di DKI Jakarta. Apakah ICW sudah menjadi LSM ‘Plat Merah’?,” celetuknya.
Sekedar diketahui, bahwa ICW mengaku tidak concern terhadap dugaan tindak pidana korupsi yang diduga ada di lingkaran penyelenggaraan Formula E yang menjadi proyek gagasan Anies Baswedan. Terlebih, pada hari Jumat (27/5) malam kemarin, ada insiden robohnya atap tribun penonton Formula E.
Pengakuan tersebut disampaikan dan diakui sendiri oleh peneliti ICW, Dewi Anggraeni pada hari Minggu (29/5) kepada wartawan. Pihaknya ogah berkomentar terkait dengan insiden ambruknya atap tribun Formula E yang ada di kawasan Ancol, Jakarta Utara itu.
“ICW tidak menanggapi karena memang kami tidak concern dengan formula E,” ujar Dewi.