BALI, HOLOPIS.COM – Kondisi 53 prajurit TNI Angkatan Laut (AL) yang berada di dalam KRI Nanggala-402 belum dapat dipastikan meski kapal selam sudah dinyatakan tenggelam.
“Kita tidak bisa melihat sampai bagaimana korban dengan adanya ini, karena belum ketemu untuk salah satu korban,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, dalam jumpa pers yang disiarkan kanal YouTube Puspen TNI, Sabtu (24/4).
“Jadi kita tidak bisa menduga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya. Harapan kita nanti dengan evakuasi, nanti baru bisa kita tentukan (seperti apa kondisi para korban), karena tidak ada bukti apa pun dari korban sehingga kami tidak bisa menduga tentang berapa maupun seberapa kondisinya,” tambah Yudo.
Yudo menyebut oksigen didalam kapal mencukupi untuk 72 jam. Dan dapat bertahan hingga 5 hari jika terdapat listrik cadangan.
“Saya sampaikan 72 jam ketika kapal black out. Tapi kalau tidak black out, kalau ada listrik, cadangan oksigen bisa sampai lima hari,” ungkapnya.
Upaya pencarian akan terus dilakukan. TNI-Polri dan tim bantuan negara lain masih berjibaku berupaya melakukan evakuasi terhadap awak kapal yang diketahui berada di kedalaman 800 meter.
Yudo kemudian mempersilakan masyarakat menganalisis kondisi kapal berdasarkan temuan serpihan barang milik KRI Nanggala-402.
“Tapi tentunya dengan adanya barang-barang ini, silakan mengevaluasi sendiri,” ujar Yudo.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan ditemukan tumpahan minyak serta serpihan milik KRI Nanggala-402. Temuan itu menjadi bukti autentik KRI Nanggala-402 tenggelam.
Beberapa kepingan barang milik kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali ditemukan. Barang-barang ini terdiri atas pelurus tabung terpedo hingga alas salat milik ABK.
Seperti diketahui KRI Nanggala-402 hilang kontak dalam latihan penembakan torpedo pada Rabu (21/4) dini hari. Fokus lokasi pencarian KRI Nanggala-402 di laut sebelah utara Bali, sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Pasalnya di lokasi tersebut ditemukan tumpahan minyak dan daya magnet yang besar yang diduga bersumber dari KRI Nanggala-402.
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.