JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, pemerintah telah mengantongi Rp679,99 triliun dari penerimaan pajak hingga 26 Mei 2022. Artinya, realisasi penerimaan pajak telah mencapai 53,04 persen dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, yakni Rp1.265 triliun.
“DJP telah merealisasikan sebesar Rp679 triliun per Mei. Jadi sudah 53,04 persen dari target. Jadi kalau hal ini kita lihat relatif ekonomi sudah cukup baik. Dan mudah-mudahan bisa kita pertahankan sampai akhir tahun,” ungkap Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak DJP, Yon Arsal dalam konferensi pers virtual, Jumat (27/5).
Jika dirinci, penerimaan pajak di bulan Januari 2022 mencapai Rp109 triliun, Februari bertambah Rp90,3 triliun, Maret Rp90,3 triliun. Lalu, pada bulan April lalu memperoleh tambahan sebesar Rp112,39 triliun.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Potensi dan Kepatuhan Pajak DJP, Ihsan Priyawibawa menambahkan, bahwa terdapat lonjakan penerimaan pajak pada April 2022, yakni sebesar 44,88 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Dari Januari, Februari, Maret ada lonjakan sangat tinggi di April. Jadi kemarin sampai April penerimaan pajak mencapai Rp567,69 triliun, angka ini bertumbuh 44,88 persen dibandingkan kemarin,” ujar Ihsan.
Menurutnya, lonjakan penerimaan itu disebabkan oleh naiknya beberapa harga komoditas global yang membawa dampak langsung terhadap pendapatan negara.
“Memang ada beberapa hal yang menyebabkan penerimaan kita sangat baik sampai dengan April ini, pertama juga seperti kita tahu tren harga komoditas juga melonjak otomatis itu juga memberikan sumbangan yang signifikan pada penerimaan pajak kita,” sebutnya.
Selain itu, kondisi perekonomian nasional yang terus menunjukkan tren positif juga membuat permintaan masyarakat meningkat. Hal ini tentu membawa dampak positif terhadap penerimaan negara.
“Kemudian pertumbuhan ekonomi kita juga sangat baik, tingkat permintaan itu juga sangat baik, baik domestik maupun dari luar negeri. Ekspor kita bagus kemudian juga pajak dari impor juga tumbuh sangat baik,” kata Ihsan.
Oleh karena itu, Ihsan meyakini penerimaan negara hingga akhir tahun ini mampu mencapai Rp1.450 triliun hingga Rp1.485 triliun.
“Mei sampai dengan Desember kami memperkirakan kita akan dapat sekitar Rp1.450 sampai 1.485 triliun. Perkiraan kami kita akan tetap tumbuh double-digit,” tutup Ihsan.