Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM Crazy rich asal Inggris, Mohammad Zahoor, membeli dua pesawat tempur untuk membantu pasukan Ukraina berperang melawan Rusia.

Zahoor adalah pengusaha kaya yang bermigrasi dari Pakistan sejak 1970-an. Ia menikah dengan seorang penyanyi Ukraina yang populer bernama Kamalia.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, pria 66 tahun itu telah terlibat dalam memobilisasi dana dan bantuan untuk membantu orang-orang Rusia bermukim di Inggris dan negara Eropa lainnya.

Dalam sebuah wawancara dengan media Ukraina, Kamalia mengatakan pada awalnya sang suami enggan mempublikasikan bantuan militernya. Tetapi saat ini ia terbuka untuk menyampaikan hal itu.

Dilansir The Independent pada Jumat (20/5), dua pejabat Ukraina mengatakan mereka mengetahui rencana Zahoor untuk menyumbangkan pesawat, tetapi tidak dapat menjelaskan secara rinci, karena alasan keamanan dan kerahasiaan.

Selain membeli pesawat tempur, Zahoor juga telah membangun proyek perumahan senilai 1 juta poundsterling untuk pengungsi Ukraina di Jerman.

Dalam sebuah wawancara dengan Arab News pada Maret, Zahoor menyatakan posisinya yang mendukung Ukraina.

“Kita jangan tinggal diam. Kita harus berpihak. Saya secara terbuka memihak Ukraina karena setelah melihat (laporan di) media barat, Ukraina, dan Rusia, saya dapat melihat siapa yang mengatakan yang sebenarnya,” ujarnya.

“Inilah saatnya bagi semua orang untuk berbicara mendukung Ukraina. Jika tidak, setiap negara besar akan menelan tetangga sebelahnya,” tambah dia.

Keluarga Zahoor telah tinggal di Hampstead di London utara dan ibukota Ukraina, Kyiv, selama beberapa tahun. Kamalia juga memulai karir musiknya di Inggris sembilan tahun lalu.

Pada 2013, mereka muncul di Meet the Russians, sebuah reality show Inggris yang diproduksi oleh Fox TV tentang orang-orang kaya dari Rusia dan bekas Uni Soviet yang tinggal di London.

Zahoor adalah pendiri dan pemilik Grup ISTIL, yang asetnya termasuk pabrik baja di Donetsk dijual dengan perkiraan 760 juta pound pada tahun 2009 ke Rusia.

Ia juga mantan pemilik Kyiv Post, yang dia beli pada tahun yang sama dan dijual pada 2018.

Sumber diplomatik mengatakan Zahoor pernah berkonflik dengan beberapa pejabat Ukraina di masa lalu setelah menyoroti dugaan malpraktik dalam kontrak pertahanan.