JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Vladimir Putin diperkirakan bakal mendeklarasikan perang di Ukraina pada Victory Day atau Hari Kemenangan yang dirayakan pada 9 Mei.
Apabila hal itu benar terjadi, maka deklarasi itu mengubah klaim Putin sebelumnya yang menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai “operasi militer khusus” dengan tujuan demiliterisasi dan denazifikasi negara bekas Uni Soviet itu.
Menurut Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, Putin tidak punya pilihan selain mendeklarasikan perang dan terus bertempur, lantaran gagal menguasai Ukraina selama dua bulan terakhir.
“Saya benar-benar berpikir apa yang dia coba lakukan adalah meletakkan dasar melalui pengumuman pada perayaan May Day Perang Dunia Kedua untuk menutupi kegagalannya,” ujar Wallace dilansir The National.
“Dia harus mengakui jika dia ingin memobilisasi lebih banyak orang Rusia bahwa ini adalah perang,” sambung Wallace.
Hari Kemenangan sendiri merupakan peringatan menyerahnya Nazi pada 1945. Di Rusia, perayaan ini digelar dengan parade militer besar-besaran di Lapangan Merah, Moskow dan dihadiri oleh Putin.
Wallace menilai, Putin telah salah dalam beberapa perhitungan terkait invasi ke Ukraina. Hal itu membuat Rusia pada akhirnya melakukan serangan seperti pembunuhan massal dan penghancuran infrastruktur.
Dalam sebuah pernyataan pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Inggris menyebut Rusia telah menderita kerugian parah di Angkatan Lautnya.
Ada 20 kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam, telah ditempatkan di zona operasional Laut Hitam. Meski begitu kehadiran mereka tidak dapat menggantikan kapal Moskva yang dihancurkan Ukraina.