JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Isma Yatun mengaku prihatin atas penangkapan Bupati Bogor, Ade Yasin yang turut menyeret anak buahnya di instansi BPK Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Ia menilai, penangkapan tersebut merupakan pukulan berat bagi instansi yang dipimpinnya itu.
“Ini menjadi pukulan berat bagi BPK sekaligus advance warning bagi institusi BPK RI bahwa langkah untuk memerangi korupsi dalam segala bentuknya membutuhkan ketangguhan dan dukungan semua pihak,” kata Isma seperti dilansir dari laman resmi BPK RI, Kamis (28/4).
Sejatinya, kata Isma, pihaknya selalu berkomitmen menegakkan nilai dasar, yakni integritas, independensi, dan profesionalisme dalam setiap pelaksanaan tugas BPK.
“Nilai tersebut menjadi landasan institusi BPK dan dilaksanakan oleh setiap individu BPK,” tuturnya.
Isma menyatakan, pihaknya bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berkomitmen menjadi garda terdepan dalam combating corruption, sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang lebih akuntabel.
Selain itu, pihaknya juga mendukung penuh upaya KPK dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga antirasuah.
“Untuk itu kami mendukung upaya penegakan integritas, independensi, dan profesionalisme, dan kami telah berkoordinasi dengan KPK terkait peristiwa ini yang dapat menjadi deterrent effect yang melanggar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Isma mengatakan, bahwa pihaknya telah menonaktifkan Kepala Perwakilan BPK Provinsi Jawa Barat, demikian juga dengan staf pemeriksa untuk kasus terkait.
“Kami juga akan memproses seluruh pegawai yang diduga terlibat sesuai ketentuan yang berlaku melalui Majelis Kehormatan Kode Etik (MKKE) BPK,” tukasnya.
