JAKARTA, HOLOPIS.COM – Hari ini di tanggal 24 April diperingati sebagai Hari Solidaritas Asia-Afrika. Hari tersebut adalah peringatan dunia yang menjadi usaha untuk semakin menguatkan solidaritas di negara-negara Asia dan juga Afrika.
Tak hanya itu, melansir dari laman Kebudayaan Kemdikbud, perayaan hari ini juga untuk mengukuhkan solidaritas Asia-Afrika.
Sejarah Singkatnya
Ide pertama kali tercetuskan Konferensi ini adalah oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, melalui Perdana Menteri Indonesia, Ali Sastroamidjojo.
Ini adalah cita-cita bersama selama hampir 30 tahun setelah didengungkannya solidaritas Asia-Afrika melalui pergerakan nasional melawan penjajahan.
Konferensi Asia-Afrika ini disponsori lima negara, termasuk di dalamnya Myanmar, India, Indonesia, Pakistan, dan Sri Lanka.
Selain itu, pertemuan ini juga melibatkan 24 negara di Asia–Afrika yang berjalan dari tanggal 18 April sampai 24 April 1955.
Dengan adanya Konferensi Asia-Afrika, dapat menghasilkan kesepakatan seperti Komunike Akhir Konferensi Asia-Afrika, yang dimuat di dalam Dasasila Bandung.
Konferensi Asia-Afrika disponsori oleh lima negara yaitu Myanmar, India, Indonesia, Pakistan dan Sri Lanka. Pertemuan ini melibatkan 24 negara lainnya dari Asia dan Afrika yang berlangsung dari tanggal 18 April hingga 24 April 1955. Konferensi Asia-Afrika menghasilkan kesepakatan berupa Komunike Akhir Konferensi Asia Afrika yang dimuat dalam Dasasila Bandung.
Diadakan pertamakali di Bandung pada tahun 1955, membuat Bandung didaulat menjadi secara simbolis sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Sehingga, pada perayaan 60 tahun KAA pada tahun 2015 lalu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menetapkan tanggal 24 April sebagai Hari Solidaritas Asia-Afrika.
Sesuai dengan pidato pembukaan Sukarno, “Let a New Asia And a New Africa be Born,” yang berarti kelahiran Asia dan Afrika yang baru, hari solidaritas ini diharapkan dapat menjadi peringatakan untuk semakin meningkatkan rasa saling mendukung dan kerja sama Asia-Afrika dalam menghadapi masa yang akan datang.