JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, menanggapi pernyataan terbaru mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) yang menyebut bahwa calon presiden (capres) 2024 nanti harus siap menghadapi tantangan berat. Salah satunya membayar utang pemerintah yang saat ini sudah tembus Rp 7 ribu triliun.
Menurut Muslim, JK dalam pidatonya seharusnya menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo yang sempat mengklaim ada Rp 11 ribu triliun di kantongnya untuk membayar utang-utang yang semakin menggunung.
“Soal Rp 11 ribu triliun yang diklaim Jokowi itu mesti disenggol juga dong, apakah Pak JK itu malu atas omongan Jokowi itu karena pernah jadi wakil, sehingga tidak mau singgung? Ikut suarakan dong pak JK,” kata Muslim, Rabu (20/4).
Karena, apabila uang itu benar ada, maka bisa untuk melunasi utang sebelum lengser dari jabatan presiden.
“Lalu pernyataan Jokowi yang klaim di kantongnya ada Rp 11 ribu triliun dan masih banyak lagi, Jokowi harus buktikan itu untuk lunasi utang saat ini,” sambung Muslim.
Apabila tidak bisa membuktikan, tegas Muslim, maka Jokowi dianggap menyebar hoax. Seperti yang dilakukan oleh menterinya, Luhut Binsar Pandjaitan yang mengklaim punya big data 110 juta yang mendukung pemilu ditunda dan perpanjang jabatan Jokowi.
“Padahal klaim Luhut itu dinilai bohong oleh sejumlah kalangan termasuk Ketua DPD, LaNyala Mattalitti. Jika Jokowi tidak bisa buktikan klaim atas dana Rp 11 ribu triliun itu, Jokowi akan dituduh sebagai tukang bohong dan sebar hoax atau big liar dan akibat itu Jokowi dan Luhut dapat ditangkap, dipenjara, dan diadili seperti Ratna Sarumpaet,” tukas Muslim.