JAKARTA, HOLOPIS.COM – Indonesia sebagai tuan rumah KTT Group of Twenty atau G20 dihadapkan pada posisi yang sangat dilematis akibat perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Karena, negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat ramai mengeluarkan ancaman tak akan menghadiri forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) itu apabila Presiden Rusia Vladimir Putin hadir.
Merespon hal itu, salah satu tokoh nasional, Rizal Ramli-pun mengomentari sebuah cover media. Dia juga merasa heran, apakah benar Indonesia mati gaya dalam menangani kasus ini.
“Mosok mati gaya sih?” tulis Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadi @ramlirizal, Selasa (19/4).
Menurut Menko Ekuin era Presiden Gus Dur itu, mati gaya hanya terjadi jika dalam kondisi ini seorang pemimpin kurang percaya diri secara geopolitik, kurang kreatif, dan kurang berbobot.
Mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB bersama peraih Nobel tersebut lantas mencontohkan Turki yang berhasil tampil dalam kasus ini. Dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan, Turki justru bisa menjadi mediator bagi perdamaian Rusia dan Ukraina.
“RI negara demokrasi nomor tiga, Islam terbesar, pemimpin Nonblok. Harusnya RI penting. Kenapa ndak ya?” tandasnya.