JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Jokowi mengakui bahwa ekosistem usaha menuju ekosistem digital di Indonesia saat ini masih membutuhkan pembenahan menyeluruh demi mencapai target pemenuhan marketplace.
Pembenahan itu harus dimasifkan karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak ingin masyarakat Indonesia kelak hanya menjadi penonton di tengah gempuran produk luar negeri dibanding produk UMKM.
“Memang banyak yang harus kita benahi. Kita harus benahi dari hulu sampai hilir, produk-produk UMKM harus semakin berkualitas, harus semakin kompetitif. Kita harus benahi sama-sama packaging-nya/kemasannya dan branding-nya,” kata Jokowi, Senin (28/3).
Perbaikan itu menurut Jokowi, telah diupayakan dengan mengeluarkan aturan Perpres (Peraturan Presiden) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024.
“Saya ingin ekosistem kewirausahaan nasional kita semakin membaik, semakin baik, dan akan lahir lebih banyak wirausaha-wirausaha muda yang baru, wirausaha-wirausaha muda yang produktif, yang kreatif, yang siap memajukan UMKM Indonesia dan bersaing di pasar global,” jelasnya.
Jokowi kemudian menekankan pentingnya basis data tunggal dalam upaya pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berkelanjutan.
“Pendataan tunggal yang komprehensif dan akurat harus terus ditingkatkan. Kita harus memiliki basis data tunggal UMKM yang bisa menavigasi pengembangan UMKM agar lebih fokus, agar lebih terarah dan berkelanjutan, dan membawa para pelaku usaha kecil, koperasi untuk semakin maju dan sejahtera,” terangnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara meminta kepada jajaran pemerintahan dari pusat sampai ke daerah untuk bekerja keras memperbaiki ekosistem usaha, mulai dari mempermudah perizinan usaha, memperluas akses terhadap permodalan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), hingga memperkuat inovasi dan teknologi sehingga produk-produk UMKM semakin kreatif dan menarik.
“Dari pusat sampai daerah harus terus berusaha meningkatkan kualitas SDM-SDM UMKM kita, memberikan pelatihan-pelatihan, memberikan pelatihan keahlian-keahlian baru, mengenal dan memanfaatkan teknologi produksi, serta berbagai teknologi digital yang bermanfaat bagi pengembangan usaha,” pungkasnya.