JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Jokowi kembali menyinggung dampak perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina sejak Februari lalu dan masih berlangsung sampai dengan saat ini.
Meskipun tidak mennyebut perang tersebut, Jokowi mengklaim dampaknya berimbas kepada seluruh negara di dunia. Baik di bidang ekonomi,maupun berbagai bidang lainnya.
“Pada saat dunia mulai bangkit memulihkan perekonomian, bulan lalu, Februari terjadi perang. Perang yang membuat pusing semua negara. Ini akan memperdalam krisis perekonomian dunia dan meningkatkan ketegangan politik dunia,” kata Jokowi, Selasa (22/3).
Jokowi bahkan menyalahkan berbagai kenaikan harga kebutuhan dasar masyarakat naik imbas dari perang tersebut. Termasuk berdampak kepada kondisi inflasi di Indonesia.
“Harga minyak naik, gas naik, bahan baku pupuk naik, dan harga gandum juga naik. Inflasi tentu saja juga semakin meningkat,” klaimnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyayangkan ketika perang tersebut berlangsung saat perekonomian dunia masih belum pulih total, bahkan kelangkaan energi, kelangkaan pangan, kelangkaan kontainer, serta inflasi yang tinggi terjadi di banyak negara, di belahan dunia.
“Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi tantangan bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Tantangan-tantangan ini harus kita sikapi dengan sangat hati-hati,” tukasnya.
Jokowi kemudian juga meminta kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha. Serta dibutuhkan kebijakan yang cepat dan tepat, serta implementasi yang efektif.
“Yang jelas, masyarakat tidak boleh menjadi korban dari ketidakpastian global ini. Investasi yang menciptakan lapangan kerja harus terus kita tingkatkan, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan harus terus diupayakan,” pungkasnya.