JAKARTA, HOLOPIS.COM – Varian Covid-19 deltacron menjadi perhatian khusus sejak kemunculannya. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengingatkan, Deltacron bukan virus baru, melainkan varian gabungan (rekombinan) dari varian Delta dan Omicron.
dr Reisa menerangkan, jika varian Deltacron merupakan hasil replikasi dari seseorang terinfeksi secara bersamaan dengan dua virus yaitu Delta dan Omicron. Terkait gejalanya dia mengatakan tidak berbeda, artinya sama saja dengan gejala SARs-COV-2 umumnya.
“Jadi gejalanya sama-sama seperti SARs-COV-2, gejalanya sama-sama untuk menyerang tubuh kita,” kata dr.Reisa, (14/3).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa gejala yang ditimbulkan sama dengan virus Corona (SARs-COV-2) dan juga pengobatannya. Dia menegaskan agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan varian baru Deltacron.
“Treatmentnya pun sama seperti varian lainnya. Tidak perlu khawatir jaga diri tetap kurangi kemungkinan bisa terinfeksi varian apa pun, cara dan pengobatan masih tetap sama,” jelasnya.
Di sisi lain, dr Reisa juga pernah mengungkapkan pada umumnya, para pasien merasa seperti flu yaitu batuk, pilek, demam, dan lainnya. Sehingga bagi yang merasakan gejala dari Covid-19 varian apa pun, diminta segera melakukan tes swab antigen.
“Merasakan gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan ada demam, menyerupai flu sebaiknya dilakukan antigen (test swab) sesegera mungkin,” kata dr Reisa dalam Siaran Sehat ‘Perkembangan Terkini Penanganan Covid-19 di Indonesia’, (27/2).