JAKARTA, HOLOPIS.COM Koordinator aksi Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI), Muhidin Jalih alias Jalih Pitoeng menyatakan bahwa apa yang dikatakan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tentang analogi adzan dengan anjing telah menyakiti hatinya dan masyarakat.

“Kami marah dengan penghinaan terhadap adzan yang dihinakan karena disamakan dengan gonggongan anjing,” kata Jalih saat ditemui di tengah-tengah aksinya di kawasan pelataran Pospol Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (11/3).

Statemen Yaqut tersebut dianggapnya sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang menteri. Bahkan Jalih menuding bahwa Presiden Joko Widodo tidak mampu mengelola manajemen kabinetnya agar mulut para menterinya itu tidak offside.

“Ini bentuk dari ketidakmampuan Jokowi dalam mengelola manajemen pemerintahan, karena tidak bisa menempatkan orang yang tepat di jajaran kabinetnya,” ujarnya.

Terkait dengan kasus itu, Jalih Pitoeng pun mendesak kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk mengadili Yaqut Cholil Qoumas.

“Kami mohon dengan hormat bapak Kapolri untuk bisa menegakkan hukum secara equal dan adil. Tidak tebang pilih,” tegasnya.

“Bang Edy Mulyadi hanya menganalogikan tempat jin buang anak aja langsung ditahan, ini (Yaqut) sudah menghinakan adzan kok nggak ditahan,” pungkasnya.

Aksi tersebut berlangsung dengan damai. Massa yang berjumlah sekira 50 orang itu mendapatkan pengawalan ketat dari aparat Kepolisian.