JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktorat Intelijen Nasional AS, mengungkapkan Korea Utara akan melakukan uji coba rudal balistik antar-benua atau Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) dan bom nuklir. Pernyataan tersebut diungkapkan dalam laporan Annual Worldwide Threat yang dirilis via Reuters, (7/3).
“Pemantauan satelit komersial menunjukkan konstruksi di situs uji coba nuklir Korea Utara untuk pertama kalinya sejak ditutup pada 2018,” ujar analis AS, (8/3), seperti dikutip dari Reuters.
Pakar internasional juga telah melaporkan bahwa fasilitas reaktor nuklir utama Korea Utara di Yongbyon tampak berjalan lancar.
“(Korut) berpotensi menciptakan bahan bakar tambahan untuk senjata nuklir,” kata pakar internasional.
Laporan DNI tertanggal 7 Februari mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tetap berkomitmen kuat untuk memperluas persenjataan nuklirnya dan penelitian serta pengembangan rudal balistik.
Dikatakan Korea Utara terus melanjutkan pengembangan lanjutan dari rudal balistiknya. Rudal balistik jarak menengah dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam menunjukkan niat negara itu untuk meningkatkan jangkauan nuklirnya.
“Pada Januari, Korea Utara mulai meletakkan dasar untuk peningkatan ketegangan yang dapat mencakup rudal balistik atau mungkin uji coba nuklir tahun ini – tindakan yang belum dilakukan Pyongyang sejak 2017,” kata laporan itu.
“Uji coba penerbangan adalah bagian dari upaya Korea Utara untuk memperluas jumlah dan jenis sistem rudal yang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir ke seluruh Amerika Serikat,” tambahnya.
Kembalinya uji coba rudal balistik nuklir oleh Korut akan menjadi tambahan masalah besar bagi pemerintahan Presiden AS Joe Biden, bahkan saat ia menghadapi krisis akibat invasi Rusia ke Ukraina.